Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Firman Soebagyo mengkritik kerja Kesekretariatan Jenderal DPR dalam hal sosialisasi program legislasi nasional. Selama ini, kesekjenan DPR yang dipimpin Winantuningtyastuti itu lebih menekankan sisi entertain dan melupakan substansi tujuan sosialisasi itu sendiri.
“Sosialisasi tidak (lagi) berbentuk entertain. Anggaran sosialisasi ini sangat besar tapi untuk entertain. Seolah-olah bikin sinetron, harusnya kan melalui diskusi ilmiah,” terang Firman di Gedung DPR, Senayan, Selasa (10/2).
Disampaikan, Baleg DPR ke depan mengedepankan asas kualitas dan kuantitas. Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya membuka ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memberikan kritik dan masukan. Keterbukaan yang disebutnya sangat penting ini sekaligus memposisikan DPR agar lebih aspiratif.
Diakui Firman, anggota dewan bukanlah manusia super. Keberadaannya tidak selamanya benar. Di sisi lain, anggota dewan juga semestinya jujur pada dirinya sendiri.
“Dengan pemilihan langsung, legislator terpilih ini sebagian bukan karena kualitas tetapi popularitas,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Koordinator Forum Masyarakat Perduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) Sebastian Salang juga mengkritisi kinerja Setjen DPR dalam hal sosialisasi program legislasi nasional.
Menurutnya, Sekjen DPR tidak mempunyai orientasi sosialisasi yang jelas sehingga substansi sosialisasi itu sendiri tidak tersampaikan dengan baik. Salang menyebut kemasan pemberitaan yang selama ini dibuat Setjen DPR.
“Bikin program yang jelas dong, jangan yang aneh-aneh. Gunakan sarana yang ada dengan memunculkan gagasan-gagasan terbaik, bukan aneh-aneh,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:

















