“Prangko 4 Pilar MPR memiliki makna yang luar biasa. Prangko ini isinya ideologi. Prangko isinya pembukaan UUD, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Prangko yang di dalamnya ada Empat Pilar MPR. Ini sesuai dengan misi MPR mewujudkan metode Empat Pilar MPR agar bisa sampai ke seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu Direktur Pos Kominfo, Ikhsan Baidirus, mengatakan Empat Pilar MPR adalah platform Indonesia berbangsa. “Empat Pilar MPR adalah filosofi berbangsa dan bernegara. Karena itu sangat tepat dan patut diangkat dalam bentuk apa saja untuk memuliakan platform bernegara ini. Salah satunya dalam bentuk prangko,” katanya.
Menurut Ikhsan, prangko menjadi duta bagi bangsa Indonesia ke seluruh dunia. Jadi, prangko sangat bermakna dan memiliki kekuatan strategis. Karena itu proses (usulan) untuk masuk dalam prangko tidak mudah.
“Kita sangat selektif baik dalam gambar maupun citra yang hendak disampaikan dalam prangko. Pesan yang disampaikan dalam prangko harus bisa mewakili Indonesia. Karena itu sangat tepat untuk memberikan tempat yang sangat baik, mulia dan terhormat bagi Empat Pilar MPR dalam prangko,” ujarnya.
Dalam laporannya, Kepala Biro Humas MPR RI Siti Fauziah mengatakan selama ini MPR mensosialisasikan Empat Pilar MPR melalui berbagai metode, di antaranya lomba mewarnai untuk siswa SD – SMP, Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar MPR untuk siswa SMA, debat konstitusi, Kemah Empat Pilar, Outbond, Bela Negara untuk kalangan mahasiswa, Training of Trainers untuk dosen perguruan tinggi, dan metode seni budaya. “Prangko 4 Pilar MPR ini merupakan metode baru untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Siti Fauziah menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, terutama Sesjen MPR RI, Kominfo, PT Pos Indonesia, dan Peruri. “Sehingga Empat Pilar MPR masuk dalam prangko reguler dan diluncurkan hari ini,” tuturnya.
Artikel ini ditulis oleh: