Dari aspek sosial, kata Ansari, ibadah puasa yang menyebabkan manusia mengalami lapar dari puasa hingga menjelang malam akan memberikan pelajaran untuk berempati.

Dengan berpuasa, umat Islam dituntut untuk ikut merasakan kesulitan yang dialami manusia lain yang kesulitan secara ekonomi sehingga sulit untuk mendapatkan makan.

Dengan pola tersebut, umat Islam yang berpuasa akan memiliki kepedulian sosial sehingga mau membantuan orang lain yang dilanda kesulitan.

Dengan seluruh nilai luhur yang terdapat ibadah puasa tersebut, umat Islam akan manusia yang “paripurna” karena memiliki kejujuran terhadap seluruh nilai dan kepedulian sosial yang tinggi.

“Kalau puasanya dijalankan dengan benar, insya Allah akan menjadi manusia paripurna, kecuali puasanya hanya sekadar rutinitas,” katanya.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan