Jakarta, aktual.com – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie, adalah sosok yang sangat profesional, baik itu dalam karir, maupun keluarga. Hal ini juga yang diajarkan Jimly kepada putra-putrinya.
“Dia sangat profesional, baik itu di kerja, saat mengabdi sama negara, dan juga sama keluarga. profesionalisme ini yang diajarkan kepada kita,” kata putra pertama Jimly, Robby Ferliansyah, dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (28/11).
Menurut Robby, keprofesionalan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu dibuktikan dengan tidak mencampuradukkan urusan pekerjaan dan keluarga.
“Jadi urusan kantor tidak pernah dibawa ke rumah, kita tidak pernah tau apa yang dia kerjakan. Dia mengajarkan kita untuk tidak ikut-ikutan soal apa yang menjadi persoalan kantor. Masalah kantor pasti diselesaikan di kantor. Artinya keluarga tidak boleh ikut-ikutan urusan kantornya,” ungkap Robby.
“Contoh, biasa kan istri pejabat itu, seolah-olah dia pejabatnya juga kan, ini gak, papa saya tidak mengajarkan kayak gitu, jadi ibu (Tutty Amalia) hanya fokus ngurus anak dan keluarga,” tandasnya.
Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara ini menambahkan, ayahnya juga tidak pernah mengekang mereka dalam menentukan sikap terkait masalah karir hingga pilihan politik.
“Beliau itu melepaskan kita dari pengaruh (nama besar) dia. Dia membebaskan kita, termasuk dalam urusan politik. Pasti orang tua pingin anaknya ngikutin dia, cuma dia gak pernah memaksa anaknya. Jadi lebih memberikan pilihan kepada anak-anaknya asalkan berguna bagi nusa dan bangsa,” ungkap Robby.
Hal senada juga disampaikan anak kedua Jimly, Sheera Maulidya. Menurutnya, selain memberi kepercayaan untuk menjalani apa yang menjadi keinginan sang anak, Jimly juga merupakan figur ayah yang tegas, serta selalu mengutamakan agama dan pendidikan.
“Dia ngasih kepercayaan ke kita, dan intinya agama nomor satu, pendidikan nomor dua. Papa itu tegas. Terus ke anak-anak itu tidak banyak ngatur yang kecil-kecil, hanya mengarahkan saja. Intinya papa selalu bilang agama itu nomor satu,” ujar Sheera.
Tak hanya itu, Sheera juga membeberkan bagaimana Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara di Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu mendidik mereka untuk menghargai keberagaman yang ada di bangsa ini lewat perilaku sehari-hari, yakni selalu terbuka dalam bersosialisasi dan perbanyak teman, tanpa memandang latar belakang.
“Papa ngajarin kita gak boleh tertutup, pokoknya kita harus bergaul, punya teman sebanyak-banyaknya, dari mana saja, jangan pandang latar belakang orang lain, bersosialisasi dengan semua orang. Intinya harus banyak teman,” paparnya.
“Bapak bilang anak-anak itu punya modal, yaitu temannya papa temannya anak-anak juga, jadi kalian lahir sudah punya teman, itu teman-teman papa semua teman kamu, jadi kamu tidak mulai dari nol, jadi bergaulah sama siapa saja,” tutup Sheera.
Artikel ini ditulis oleh: