Jakarta, Aktual.com — Mantan Ketua Tim Independen Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ahmad Syafii Ma’arif menilai bahwa calon pemimpin KPK mendatang harus berjiwa petarung dan berani mengambil risiko.
“Pemimpin KPK harus punya jiwa petarung sejati. Dia harus berani mengambil risiko dalam menyelesaikan kasus korupsi,” ujar Syafii ketika ditemui, di Gedung KPK di Jakarta, Senin (13/7).
Menurut dia, dengan adanya permasalahan kepemimpinan di KPK diharapkan bisa memunculkan figur pemimpin yang lebih berkualitas dan mampu membawa lembaga tersebut kepada tingkat yang lebih tinggi.
“Dengan masalah yang ada sekarang, semestinya bisa menaikkan citra dan kinerja KPK. Ini jadi kesempatan yang baik bagi KPK,” tutur mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut, menjelaskan.
Panitia Seleksi (Pansel) KPK telah menyelesaikan tes tahap kedua yang diikuti oleh 190 orang dari jumlah total 194 orang yang seharusnya hadir, dengan demikian empat peserta dinyatakan gugur atau tidak lolos dalam seleksi tersebut.
Pada ujian tertulis tersebut para peserta mengikuti uji obyektif berupa tes pilhan ganda dengan soal seputar perundang-undangan yang berkaitan dengan pemberantasan korupsi, UU KPK, serta pengorganisasian lembaga KPK.
Pada sesi akhir tes tersebut para peserta diwajibkan membuat makalah dengan judul “Permasalahan Korupsi di Indonesia”, dengan permasalah yang dibahas antara lain kondisi dan perkembangan korupsi serta penganggulangannya.
Selanjutnya, tantangan kelembagaan KPK dan hubungannya dengan organisasi lain, strategi dan rencana aksi penanggulangan korupsi.
Dengan waktu pembuatan makalah dibatasi hanya tiga jam, para peserta diwajibkan mengerjakan dengan tulis tangan, peralatan dibatasi alat tulis dan kertas, maksimal tulisan 10 lembar, dan dilarang melihat referensi apapun.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby