Kebijakan Direksi baru Pelindo II ini sangat disayangkan, dikhawatirkan Pelindo II terancam default karena beban bunga yang besar mencapi Rp1 triliun lebih per tahun. Sampai saat ini global bond masih tersisa senilai USD 685 juta. Obligasi baru dipakai untuk pelunasan utang asing USD490 juta, modal kerja USD200 juta dan proyek Kalibaru USD 202 juta.  SP JICT secara resmi meminta pemerintah dan DPR untuk meninjau ulang dan mengusut tuntas global bond Pelindo II.

“Kami sesalkan, kenapa Pelindo II dikelola seperti sektor non riil macam perbankan? Masa depan Pelindo II akan sangat suram. Global Bond yang ditarik tanpa perencanaan, bisa jadi penyebab utama kenapa JICT harus dijual sebagai jaminan pembayaran bunga,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka