Putu Rudana adalah Wakil Sekjen Partai Demokrat dan juga Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia. Saat dikonfirmasi, Putu mengatakan, pemasangan baliho dan spanduk AHY dilaksanakan jajaran kader Partai Berlambang mercy tersebut secara nasional.

“Pemasangan baliho dan spanyuk AHY ini bukan hanya di Bali, tapi di seluruh Indonesia. Semuanya dipasang oleh para relawan dan kader Partai Demokrat,” kata Putu Rudana, Selasa (30/5).

Uniknya, spanduk berukuran sekira 300 x 50 cm ini disertai dengan spanduk biru dengan foto Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY dengan Tulisan ‘Ketua Umum Partai Demokrat’ yang disematkan di bawah tulisan nama SBY,  bertuliskan ‘Lakukan dan Tunjukkanlah Kebaikan, Jangan Saling Menutupi Keburukan’. Kata ‘Kebaikan’ dan ‘Keburukan’ diberi warna kuning.

Wakil Sekjen DPP Demokrat ini menyebutkan, bahwa publik tahu dan paham baliho merupakan salah satu media komunikasi, sama dengan surat kabar.

“AHY dan Demokrat menuangkan tentang persoalan riil yang dihadapi masyarakat saat ini. Mulai dari kondisi ekonomi kita, situasi keamanan, sampai situasi politik negeri ini. Mengajak masyarakat menelaah dan memahami, kenapa ini terjadi? Maka, harus ada kepedulian dan solusi,” ujar politisi Demokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini.

Putu menjelaskan bahwa AHY merupakan sosok pemimpin cerdas, anak muda, namun dia sudah digembleng menjadi pemimpin sejak di Akademi Militer. Bahkan, sudah 16 tahun di militer dan selalu menduduki posisi pimpinan,” kata Putu.

“Kalau dikaitkan dengan Pilpres 2019, sosok AHY ibarat kain putih yang belum ternoda. Bagi kami di Demokrat, syarat seorang pemimpin itu adalah bersih dan belum pernah ternoda oleh satu kasus korupsi atau perkara lainnya. Jadi, masyarakat nanti silahkan mengartikan kedepan di 2019.”

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu