Malang, Aktual.co — Terpampangnya spanduk yang bernada SARA dengan tulisan larangan umat muslim mengucapkan selamat natal di kota Malang, Jawa Timur hingga saat ini masih belum diketahui.
Wakil Walikota Malang, Sutiaji, menduga ada beberapa pihak yang sengaja ingin membuat Kota Malang menjadi tidak kondusif.
“Malang ini sekarang menjadi kota urban, pusat akulturasi budaya yang baik, dugaan kami ada yang mencoba mengacaukan ini,” katanya saat dihubungi aktual.co, Kamis (25/12). 
Sutiaji menduga kalau pemasangan spanduk tersebut dilakukan oleh sejumlah kelompok dari Islam garis keras yang tumbuh di Kota Malang. “Ada ISIS, lalu yang terbaru juga pemutaran film Senyap dilarang, saya melihat ada dua kubu sedang bertentangan dan ingin menunjukkan eksistensinya, dan berusaha mengacaukan kondisi,” ujarnya.
Pemerintah Kota Malang, kata Sutiaji tetap waspada dengan adanya situasi semacam ini, dengan harapan tidak terjadi chaos dan benturan antar kelompok di Kota Malang.
“Kita tetap waspada, nanti malam saya dan Forpimda akan bertemu salah satunya membahas soal spanduk ini,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, spanduk berisi larangan umat Muslim agar tidak mengucapkan Selamat Natal dan menolak gerakan memakai topi Santa terpampang di beberapa titik di Kota Malang.
Dalam spanduk tersebut tertera tulisan ” Muslim yang baik tidak mengucapkan selamat natal serta tidak merayakan natal dan tahun baru” tersebar merata di hampir 5 kecamatan yang ada.
Pada Spanduk ini tertera beberapa nama organisasi pendukung seperti Majelis Taklim dan Dakwah Khusnul Khotimah, Forum Takmir Masjid Kota Malang, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia, Majelis Ulama’ Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid