Jakarta, Aktual.com – Rencana penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium yang diwacanakan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok mengundang banyak kontra. Penolakan tersebut tidak hanya datang dari supir angkutan umum namun juga SPBU.
Novri (49), seorang pengawas SPBU 34-13415 di daerah Pondok Kopi, Jakarta Timur mengatakan, dirinya tidak setuju atas rencana Ahok yang ingin menghilangkan peredaran premium di seluruh Jakarta.
“Itu rencana ada-ada saja,” ucapnya kepada Aktual.com, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Selasa (9/2).
Selain hal itu, Novri menyebutkan bahwasanya premium masih menjadi pemasukan utama kas SPBUnya. Dimana setiap harinya hampir 20 ton terjual dan berbanding jauh dengan pertamax atau pertalite yang hanya enam ton per hari.
“Kalau pemasukkan berkurang, bisa jadi saya keluar dipecat,” imbuhnya.
Lanjut Novri, dirinya sangat yakin bahwa rencana Ahok yang demikian tidak akan terjadi. Dikarenakan premium hingga saat ini masih sangat dibutuhkan.
“Nggak bakalan ada itu (kebijakan). Pasti banyak gejolak,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: