Petugas mengisi bahan bakar Pertalite di SPBU Mt Haryono, Jakarta, Senin (4/1/2016). Mulai 5 Januari ini pemerintah akan menurunkan harga Pertalite dan Pertamax dari sebelumnya Pertalite Rp. 8.200/liter menjadi Rp 7.950/liter, sedangkan Pertamax dari sebelumnya Rp. 8.650/liter menjadi Rp. 8.450/liter. Harga ini merupakan harga yang ditetapkan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Yogyakarta, Aktual.com – Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi Daerah Istimewa Yogyakarta memperkirakan rata-rata SPBU di daerah itu mengalami penurunan omzet penjualan BBM mencapai 2-5 ton menjelang penurunan harga BBM per 1 April.

“(Penjualan) Sepi, rata-rata turun omzet dari 2-5 ton terutama solar,” kata Wakil Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Dwi Tjahjono di Yogyakarta, Kamis (31/3).

Dwi mengatakan penurunan omzet itu kemungkinan disebabkan banyaknya kendaraan seperti bus yang memilih menunggu harga solar turun, sebelum melakukan pengisian bahan bakar. Hal itu berbeda dengan kendaraan pribadi yang justru dinilainya tidak terpengaruh dengan penurunan harga.

“Kemungkinan karena tahu besok harganya jadi Rp5.150 per liter, jadi sekarang sudah tidak jalan,” kata dia.

Meski demikian, ia mengatakan para pengusaha SPBU di DIY akan tetap memastikan stok BBM tersedia pada saat terjadi penurunan harga solar dan premium.

“Jadi masyarakat tidak usah takut SPBU akan kosong, karena kalau SPBU kosong Pertamina akan memberikan sanksi,” kata dia.

Menurut dia, kesiapan SPBU tetap menjaga ketersediaan stok juga didasarkan adanya jaminan penebusan kerugian SPBU dengan mengganti stok BBM harga lama yang dijual saat penurunan harga berlaku.

“Kami sudah sepakat tidak akan kosong karena akan ada ganti rugi, misalnya harga turun Rp500 per liter, jika penjualan mencapai 10 ton tinggal dikalikan Rp500. Ganti rugi tidak berupa uang, namun biasanya berupa pengurangan harga Delivery Order (DO) berikutnya,” kata dia.

Sementara itu, Perseroan Terbatas Pertamina Marketing Operation Region IV Jawa Bagian Tengah telah menjamin keamanan stok bahan bakar minyak di seluruh SPBU di Daerah Istimewa Yogyakarta menjelang penurunan harga premium dan solar per 1 April 2016.

Marketing Branch Manager Pertamina DIY dan Surakarta Dody Prasetya mengatakan stok BBM di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Rewulu, Sleman, Yogyakarta, sebagai pemasok stok SPBU di DIY hingga saat ini masih sangat aman untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM. Distribusi BBM dari Kilang Cilacap, Jawa Tengah, ke TBBM Rewulu juga tidak ada masalah.

“Kami akan terus mengontrol ketersediaan stok BBM di SPBU, khususnya untuk kebutuhan hari ini dan besok,” kata Dody.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara