Jakarta, Aktual.co — Agar bersih dari berbagai soal korupsi, nama-nama calon menteri kabinet Jokowi-JK akan diumumkan pada momentum yang tepat. Untuk itu masyarakat diminta bersabar.
“Saya berharap masyarakat untuk bersabar menanti pengumuman komposisi kabinet. Mengingat pentingnya pengecekan nama-nama tersebut agar benar-bener bersih dari berbagai persoalan korupsi,” kata Hasto Kristiyanto, Deputi Tim Transisi, di Jakarta, pada Sabtu (18/10).
Salah satu alasan menunggu momentum tepat itu, karena Jokowi-JK menunggu hasil penelusuran KPK dan PPATK atas 40 nama kandidat menteri yang telah diserahkan Tim Transisi kepada kedua lembaga anti rasuah tersebut pada Jumat (17/10).
“Sementara sambil menunggu proses di PPATK dan KPK tersebut, maka seluruh fokus saat ini diletakkan pada pelantikan Presiden dan Wapres pada 20 Oktober 2014,” ujar Hasto.
Sesuai dengan janji semasa kampanye, Jokowo melibatkan KPK dan PPATK guna menelusuri jejak para kandidat menteri yang akan direkrutnya dari kemungkinan mereka terkait dengan tindak pidana korupsi. Sehingga dengan berbekal temuan hasil KPK dan PPATK, maka Jokowi-JK bisa memastikan diri dalam membentuk pemerintahan yang bersih sedang dilakukan.
Hasto, yang juga Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan ini, mengaku, optimis dengan akan terbentuknya pemerintahan yang bersih, dan hanya tunduk bekerja bagi kepentingan rakyat. Sehingga, berbagai persoalan berat ekonomi, seperti defisit anggaran, beban subsidi, dan berbagai korupsi sistemik, dapat segera diatasi.
Terkait beredarnya berbagai susunan komposisi Kabinet Jokowi-JK, Hasto menilai, itu menunjukkan perhatian dan harapan publik terhadap Kabinet Trisakti Jokowi-JK.
“Namun di sisi lain, beredarnya susunan nama-nama kabinet itu juga mencerminkan berbagai spekulasi, dan bahkan ada yang menggunakan sebagai sarana kampanye untuk mempromosikan dirinya agar bisa masuk dalam gerbong kabinet perubahan tersebut,” tuturnya.
Menurut Hasto, berbagai nama-nama yang muncul tentu saja sah-sah saja, mengingat sosok Jokowi sendiri begitu terbuka menyampaikan kebijakan strategisnya.
Artikel ini ditulis oleh: