Jakarta, Aktual.com – Puluhan Anak Buah Kapal (ABK) dari dari perahu nelayan yang sandar di Pelabuhan Rakyat, Tanjung Perak Surabaya, secara spontanitas menggelar upacara pengibaran bendera di atas kapal pinisi.

Upacara yang dilakukan dalam rangka peringatan HUT Republik Indonesia ini tampak natural sekali.

Sebab, saat pengibaran bendera di atas tiang posisi yang dilakukan oleh ABK, sejenak semua yang ada di dermaga dan di atas kapal-kapal tertuju pada satu kapal tempat dimana bendera merah putih dikibarkan.

Ada yang hormat di atas dek kapal, dari warung kopi dermaga, dari truk-truk dan sepanjang dermaga, menghormatkan tanggannya dan serentak menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Tampa persiapan, sehingga mereka yang mengikuti upacara, hanya mengenakan celana pendek layaknya kerja sehari-hari. Ada yang hanya sekedar memakai sarung tanpa mengenakan sandal.

Karena para ABK ini berasal dari berbagai macam suku, ada yang menunjukkan kedaerahannya, sepeti dari Bugis, memakai songkok daerah. Dan ada yang dari Madura, juga memakai sarung yang di slempangkan ke badan.

Ketua Masyarakat Maritim Jawa Timur, Lukman Ladjoni, mengatakan jika makna dari pengibaran bendera di kapal rakyat ini, selain memperingati HUT RI, ini juga ingin menunjukkan jika orang orang maritim yang bersandar di pelabuhan rakyat ini, masih eksis meskipun tidak lagi diperhatikan pemerintah.

“Nenek moyang dari orang-orang maritim inilah yang dulu pernah jaya mempersatukan nusantara melalui jalur laut. Ingat semboyan kita, Nenek Moyangku seorang pelaut.” singkatnya.

Laporan: Ahmad H. Budiawan

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby