Bandung, Aktual.com — Bidang Sport Medicine KONI Jawa Barat melakukan pemeriksaan kesehatan atlet Pelatda PON XIX/2016 Jabar untuk mengecek kebugaran dan kondisi kesehatannya terutama untuk mengantisipasi terpapar penyakit akibat kelelahan.

“Tes kesehatan ini dilakukan secara komplit, salah satunya untuk mengantisipasi dan mencegah penyakit akibat kelelahan, antara lain hepatitis yang bisa menular,” demikian kata Kepala Bidang Sport Medicine KONI Jabar, Prof Dr Purba, kepada wartawan, di Bandung, Selasa (02/02).

Tes kesehatan itu berlaku untuk seluruh atlet Pelatda PON XIX/2016 yang merupakan program dari Satlak Prestasi Jabar Kahiji (Jabar Juara Umum) PON XIX/2016. Termasuk pula atlet yang saat ini tergaung di Satlak Prima atau Pelatnas.

“Semua atlet Jabar wajib menjalani tes kesehatan, termasuk yang tergabung di Satlak Prima yang waktunya akan ditentukan kemudian. Tapi semuanya akan diperiksa kesehatannya,” katanya.

Lebih lanjut, Purba menyebutkan cek kesehatan dilakukan secara lengkap mulai dari pemeriksaan lambung, fungsi hati, ginjal dan juga jantung yang merupakan pemeriksaan paling vital bagi seorang atlet.

Pada kegiatan itu juga dilakukan untuk melakukan interview terkait keluhan penyakit yang diderita saat ini juga riwayat penyakit yang pernah diidap oleh atlet.

“Meski atlet rutin berolah raga, tetap saja ada gangguan. Salah satunya tentunya yang harus diantisipasi adalah penyakit akibat kelelahan seperti hepatitis. Itu bisa dicegah dan bila ada harus segera diatasi,” katanya lagi.

Selain itu, tim medik juga melakukan interview dan melakukan sosialisasi dan penerangan tentang sejumlah obat yang dilarang dikonsumsi oleh seorang atlet karena mengandung doping atau zat yang mengandung anabolic steroid.

Pemeriksaan kesehatan atlet melibatkan sejumlah dokter ahli dan paramedis yang disiapkan khusus dan telah memiliki spesifikasi keahlian untuk menangani tes kesehatan.

“Tes kesehatan ini memang mahal, namun harus dilakukan untuk memaksimalkan persiapan dari para atlet Jabar. Namun juga berguna bagi masa depan atlet karena mengetahui kondisi kesehatan masing-masing secara menyeluruh,” katanya.

Kegiatan pemeriksaan kesehatan atlet Jabar membuat kesibukan di ruangan yang terletak di bagian tengah lantai satu Gedung KONI Jawa Barat. Para atlet berdatangan menuju ruang pemeriksaan. Masing-masing didampingi oleh para pelatih masing-masing.

Program pemeriksaan kesehatan atlet itu merupakan program Satlak Prestasi Jabar Kahiji yang dikomandani oleh Dekan FPOK UPI Bandung Yun Yun Widhiana yang juga memrogramkan pengecekan atlet secara berkala untuk memastikan kebugaran dan pencapaian VO2MAX para atlet.

“Kami targetkan para atlet telah mencapai kondisi VO2MAX 100 persen pada Juli 2016, dan berikutnya bisa mempertahankannya hingga PON XIX/2016 yang digelar 17-29 September 2016,” katanya Artinya, sebelum berangkat melakukan try out atau melakukan pemusatan latihan di luar negeri bagi sejumlah cabang olahraga, kondisi atlet dipastika sudah maksimal.

“Setelah mencapai VO2MAX ideal, atlet harus bisa mempertahankanya hingga PON XIX/2016,” kata Yun Yun menambahkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara