Jakarta, Aktual.co — Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pengelolaan sumber daya ikan yang tidak efektif dan penangkapan ikan secara ilegal menyebabkan kerugian sebesar USD75-125 miliar dari penghasilan global setiap tahunnya. Sementara pengkapan ikan secara ilegal telah merugikan negara sekitar USD20 miliar dari toral pendapatan.
“Dampaknya ke warga sangat tinggi. Rata-rata kemiskinan di wilayah pesisir merupakan yang tertinggi di Indonesia,” ujar Sri dalam sambutannya di Indonesia Green Infrastructure Summit 2015 di Jakarta, Selasa (9/6).
Menurut mantan Menteri Keuangan era SBY-JK tersebut, jika Indonesia memperbaiki tata kelola sektor perikanan, investasi pada bidang transportasi maritim, dan infrastruktur perdagangan dalam skala besar, Indonesia dapat melipatgandakan produksi ikan pada 2019.
Selain itu, Sri juga mengapresiasi moratorium izin penangkapan ikan baru untuk operasi besar penangkapan ikan yang dibuat Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Pasalnya, dengan moratorium tersebut dapat menjaga populasi ikan.
“Ini membutuhkan perhatian mendesak jika kita ingin mengakhiri kemiskinan secara berkelanjutan, yaitu tata kelola pemerintahan yang baik. Bagi banyak negara ini adalah tantangan terbesar mereka,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: