Mataram, Aktual.com – Toilet kompos bisa menjadi solusi permasalahan air bagi pengungsi korban gempa bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
demikian Ketua Yayasan Lingkungan Tanpa Batas Indonesia Sri Mulyani, di Mataram, Sabtu (25/8).
“Bahkan dengan memakai kompos air, dapat mengurangi pemborosan air,” kata dia. .
Dia sudah lama mempraktikkan penggunaan toilet kompos untuk buang air besar di rumahnya, hasilnya tidak ada kata boros dalam penggunaan air dan berharap bisa menularkan ilmu serta pengalamannya kepada para pengungsi.
Media yang digunakan sangat mudah didapat, yakni, ember tinggal memilih mau ukuran besar atau kecil sesuai dengan kebutuhan. Dudukan untuk buang air sendiri, bisa menggunakan valet atau kotak bekas buah. Kemudian ember itu diisi dengan bubuk gergaji. Setelah buang air, tinggal dibuang ke tempat penampungan untuk dijadikan kompos.
Paling tidak butuh waktu tiga bulan, untuk dijadikan kompos bagi tanaman, katanya.
Pengganti dari bubuk gergaji bisa dengan bubuk sabut kelapa. “Itu mudah didapat,” katanya.
Setidaknya dengan menggunakan toilet kompos itu, bisa mengurangi penggunaan air di pengungsian. “Seperti untuk buang air besar saja, harus 3 liter air belum lagi dengan tiga liter untuk membuang kotoran ke kloset,” ujarnya.
Bayangkan saja, jika 3 liter air itu dikalikan dengan 200 pengungsi, hasilnya 600 liter yang berarti bisa digunakan untuk kebutuhan minum atau lain-lainnya.
Yang jelas, tidak akan ada bakteri atau bahaya bagi kesehatan manusia dengan penggunaan toilet kompos ini, katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby