Jakarta, Aktual.com — Perseroan Terbatas Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) akan menerbitkan surat utang global melalui anak usahanya, PT Sinar Pantja Djaja (SPD), sebesar 420 juta dolar AS untuk pembayaran utang dan modal kerja.
Sekertaris Perusahaan Sri Rejeki Isman, Welly Salam, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (27/7), mengatkan bahwa dana dari hasil penerbitan obligasi itu sebanyak-banyaknya sebesar 320 juta dolar AS untuk pembayaran kewajiban utang dan sebesar 100 juta dolar AS untuk modal kerja perseroan, termasuk pembangunan instalasi listrik (power plant).
“Pembayaran pokok atas pinjaman-pinjaman itu akan membuat likuiditas perseroan menjadi lebih fleksibel mengingat obligasi tidak memiliki amortisasi atas pinjaman serta memiliki suku bunga yang tetap atau lebih rendah daripada syarat kredit yang lebih baik,” katanya.
Ia mengemukakan bahwa anak perusahaan sebagai penerbit itu nantinya menyalurkan dana obligasi kepada perseroan dalam bentuk pinjaman antarperusahaan (intercompany loan).
Aksi korporasi itu, lanjut dia, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham pada tanggal 2 September 2015 untuk melancarkan rencana tersebut. Sinar Pantja Djaja merupakan perusahaan terbatas yang didirikan pada tanggal 31 Juli 1972 dan 99,9 persen sahamnya dikendalikan oleh perseroan.
Ia menambahkan bahwa suku bunga obligasi global itu paling tinggi sebesar 10 persen per tahun dengan jangka waktu selama-lamanya lima tahun atau periode lain yang disetujui oleh para pihak.
Sementara itu, analis Mandiri Sekuritas Matthew Wibowo menilai keputusan Sri Rejeki Isman Tbk. untuk menerbitkan obligasi dolar AS akan semakin membatasi keuangannya. Saat ini, perusahaan memiliki total utang sekitar 400 juta dolar AS yang setara dengan “net gearing” 1,3 kali. “Net gearing ratio” adalah tingkat utang yang sudah dikurangi kas berbanding modal.
“Tambahan obligasi 420 juta dolar AS itu akan membuat ‘net gearing’ menjadi 2,8 kali,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: