Jakarta, Aktual.com – Srikandi Ganjar Jabodetabek berikan edukasi cara membuat bir kepada pemuda di Kayumas Utara, Pulo Gadung, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Sabtu (4/11).

Edukasi tersebut dilakukan lantaran Srikandi Ganjar mengamati perlnya melestarikan adat budaya khas betawi di tengah arus modernisasi saat ini.

Kondisi bir pletok yang semakin jarang ditemukan menjadi catatan penting bahwa minuman tersebut harus dilestarikan guna menjadi andalan kuliner maupun oleh-oleh dari Jakarta.

“Saat ini, banyak anak muda yang tidak mengetahui minuman khas betawi tersebut, sehingga ini jadi motivasi kami untuk mengenalkan beer pletok kepada masyarakat supaya ini bisa menjadi pengalihan anak muda dalam mengkonsumsi alkohol,” ungkap Korwil Srikandi Jabodetabek, Wahyuni Safitri.

Beer pletok ini merupakan salah satu minuman khas betawi yang kerap menjadi minuman untuk menghangatkan tubuh di zaman Belanda yang tidak mengandung alkohol.

Minuman tersebut merupakan minuman alami alami dengan ramuan rempah-rempah yang asli berasal dari Indonesia, tak heran Indonesia didaulat menjadi negara yang subur karena memiliki jutaan jenis tumbuhan yang bisa ditanami.

Oleh karena itu, kata Safitri sudah seharusnya generasi muda Indonesia untuk mencintai dan melestarikan budaya, salah satunya bir pletok tersebut.

“Sudah sepantasnya kita melestarikan adat budaya khas betawi bir pletok ini,” kata Safitri.

Dalam kesempatan tersebut, para masyarakat diajarkan cara membuat bir pletok dengan bahan baku dan peralatan yang mudah ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian, untuk menarik peminat khalayak, Srikandi Ganjar memberikan tips dan trik bagaimana bir pletok ini bisa dikemas di era kekinian sehingga mampu menjadi nilai usaha yang menguntungkan.

“Kita berikan edukasi seputar cara pembuatannya dan bagaimana mengemasnya agar beer pletok ini menjadi menarik dan diminati masyarakat siapapun dan bisa menjadi sentra oleh-oleh bagi masyarakat yang hendak datang ke Jakarta,” jawab Safitri.

Safitri ingin pemuda mencintai budaya daerah dan terus mengembangkan bir pletok karena ini menjadi salah satu cara untuk melestarikannya bir pletok dan pemuda dituntut untuk terlibat dalam menekuni usaha beer pletok.

“Produksinya sudah mulai menurun, maka ini peran kita untuk membangkitkan kembali supaya minuman ini dicintai,” lanjut Safitri.

Kedepan, Safitri mengupayakan agar bir pletok ini bisa dikenal semakin luas, salah satunya dengan diusulkan bir pletok tersebut menjadi salah satu potensi UMKM yang masih berpeluang besar untuk dikembangkan.

“Kita punya harapan bahwa nanti saat bertemu Pak Ganjar kita akan membawa beer pletok buatan Srikandi untuk nantinya didorong untuk menjadi produk unggulan yang bisa dipasarkan di kancah internasional,” pungkas Safitri.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan