Kotawaringin Barat, Aktual.com – Sukarelawan Srikandi Ganjar terus berpartisipasi aktif meningkatkan kreativitas dan bakat perempuan milenial di beberapa daerah dengan pelatihan-pelatihan bermanfaat.

Kali ini, sukarelawan yang terdiri atas para anak muda tersebut menggelar pelatihan pembuatan gantungan kunci dari tali kur di Kafe Tepi Arut, Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng), pada Rabu (26/7/2023).

Dalam pelatihan tersebut, Srikandi Ganjar menggandeng komunitas pemuda perempuan di Kabupaten Kotawaringin untuk menyukseskan acara itu.

Koordinator Wilayah (Korwil) Srikandi Ganjar Kalteng Refa Asmianur mengatakan pihaknya tiada henti menggelar pelatihan yang menstimulasi para perempuan milenial untuk mengembangkan minat dan kreativitas mereka.

Perempuan berusia 24 tahun tersebut mengatakan pihaknya juga terinspirasi oleh sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang terus memberdayakan para perempuan milenial dengan program-program dijalankannya di wilayahnya.

“Srikandi Ganjar Kalteng mengadakan pelatihan pembuatan gantungan kunci dari bahan tali kur karena terinspirasi oleh Ganjar Pranowo yang sangat pro milenial dan perempuan. Kami hadir sebagai wadah dan fasilitator untuk meningkatkan minat dan bakat perempuan milenial di Kabupaten Kotawaringin Barat,” ungkapnya.

Perempuan yang sedang melanjutkan studi S-2 salah satu perguruan tinggi di Palangka Raya itu menuturkan pelatihan tersebut sengaja digelar untuk anak muda karena proses pembuatannya mudah. Bahannya berasal dari tali kur dibuat simpul hingga menjadi gantungan kunci. Tali ini juga gampang ditemukan di online shop. Selain itu, anak muda senang dengan hal-hal yang estetik.

“Proses pembuatannya lumayan mudah dan anak muda bisa mengikuti dan menjalankannya. Bahannya juga bisa didapatkan secara mudah di online shop atau pasar yang menjual bahan kriya,” ucapnya.

Refa berharap para peserta memanfaatkan pelatihan ini menjadi peluang usaha untuk membangkitkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan begitu, tercipta industri kreatif di bidang kriya dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Kabupaten Kotawaringin.

“Nantinya, setelah kegiatan ini, semoga perempuan milenial bisa terjun ke industri kreatif. Ini juga sebagai ide usaha untuk kaum milenial,” ungkapnya.

Pelatihan tersebut sukses memikat minat para perempuan di sana. Ada sekitar 45 orang yang hadir. Mereka berharap Srikandi Ganjar terus menggelar pelatihan yang bermanfaat sehingga soft skill anak muda di sini makin berkembang. Mereka juga mendoakan agar bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo menjadi presiden Indonesia periode 2024-2029.

“Para milenial di Kotawaringin Barat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka juga mengharapkan Srikandi Ganjar bisa menggelar pelatihan yang lebih menarik lagi,” ucapnya.

Sementara itu, Febryana Clorensia, peserta pelatihan, menilai kegiatan ini sangat bermanfaat untuk anak muda agar kreativitasnya di bidang kerajinan tangan atau kriya meningkat.

“Belajar membuat gantungan kunci dari tali kur. Positif sekali, bisa memperkaya pengetahuan dan wawasan serta menambah teman,” katanya.

Perempuan berusia 21 tahun ini mengatakan dirinya berencana membuat bisnis gantungan kunci dari tali kur setelah mengikuti pelatihan itu. Menurut dia, pembuatan gantungan kunci tersebut bisa menjadi awal usahanya dalam berbisnis.

“Sejauh ini, saya tertarik untuk buat usaha bisnis gantungan kunci dari tali kur ini. Sebagai peluang UMKM juga,” ucapnya.

Perempuan semester VII di salah satu universitas di Kalteng ini berharap Srikandi Ganjar terus memberikan stimulasi kepada generasi muda perempuan dengan pelatihan semacam ini. Tujuannya, para perempuan terinspirasi membuat bisnis UMKM agar industri kreatif di wilayah ini makin maju.

“Semoga ke depannya semakin maju dan memberdayakan perempuan dengan pelatihan-pelatihan yang mensitmulasi mereka untuk membuat usaha agar industri kreatif di Kalteng terus berkembang. Semoga Srikandi Ganjar juga bisa membuat pelatihan-pelatihan yang lebih kreatif untuk perempuan milenial,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan