Jakarta, Aktual.co — PT Sriwijaya Air group memberlakukan satu tiket untuk dua maskapai dalam melayani rute Jakarta-Lubuklinggau Sumatera Selatan setiap hari yang penerbangan perdananya dibuka pada, Sabtu (30/5).
“Kami memberlakukan penggunaan satu tiket untuk dua maskapai yaitu Sriwijaya Air dan Nam Air yang merupakan anak perusahaan penerbangan nansional itu,” kata Senior Manager Corporate Comunication PT Sriwijaya Air Group Agus Soedjono, di Lubuklinggau, Rabu (3/6).
Ia mengatakan, khusus melayani Jakarta-Lubuklinggau dipercayakan pada maskapai Nam Air yang sebelumnya akan dilayani Sriwijaya Air, karena ada perubahan manajemen dalam group PT Sriwijaya Air untuk pelayani rute baru itu.
Pesawat Nam Air menggunakan armada jenis Boeing 737 500 dengan kapasitas 199 penumpang, perubahan itu menimbulkan keraguan di tengah masyarakat Kota Lubuklinggau dan sekitarnya.
Namun setelah dijelaskan bahwa maskapai Nam Air adalah anak group PT Sriwijaya Air, maka calon penumpang dari Bandara Silampari, Lubuklinggau itu memahami hingga saat ini berjalan lancar.
“Kami sudah menjelaskan kepada masyarakat Lubuklinggau dan sekitarnya bahwa maskapai Sriwijaya Air dan Nam Air adalah sama dan diberlakukan pada semua jurusan,” katanya.
Dalam penggunaan satu tiket bersama itu secara eksplisit bahwa Nam Air dan Sriwijaya Air adalah sama, baik wadah besar organisasinya maupun kategori bisnis penerbangan yang dimilikinya medium service.
Ia menjelaskan, maskapai Nam Air sudah beroperasi sejak 11 November 2013 yang merupakan anak perusahaan Sriwijaya Air, saat ini maskapai itu memiliki sepuluh armada boeing 737 500 dengan pelayanan medium service persis seperti Sriwijaya Air.
Rute yang dilayani maskapai Nam Air saat ini antara lain Pontianak, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Waingapu, Maumere, Kupang dan terbaru Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
“Kami mengharapkan pelanggan tak perlu khawatir akan pelayanan Nam Air dan Sriwijaya yang menerapkan satu tiket itu, karena tidak akan terjadi pada penumpang menjadi turun kelas bila menggunakan rute sama dari dua maskapai tersebut,” jelasnya.
Sementara, Direktorat Angkutan Udara Manajemen Nam Air Tridanarsih menyebutkan pada penerbangan perdana pesawat Nam Air tidak ada kendala, meskipun berbagai proses penerbangan sempat tertunda.
Akibat pada master plan Sriwijaya Air dalam jangka panjang sebelumnya tidak memasukkan Kota Lubuklinggau sebagai salah satu daerah sasaran yang akan dilayani.
Sedangkan rute penerbangan dari awal harus terlebih dulu mengajukan izin, itulah sebabnya mengapa ditetapkan Nam Air sebagai pesawat bakal beroperasi di Lubuklinggau setiap hari.
Untuk mengajukan rute penerbangan setiap hari, salah satu syaratnya yakni harus sudah ada penerbangan sebelumnya, jika belum ada maka harus pengembangan terlebih dahulu dan sudah terpenuhi baru diperbolehkan, ujarnya.
Salah seorang warga Kota Lubuklinggau Tohirin mengatakan masyarakat kota setempat dan kabupaten sekitarnya meragukan penggunaan satu tiket untuk dua maskapai, yaitu PT Sriwijaya Air dan Nam Air setelah melayani rute Jakarta-Lubuklinggau pekan lalu.
“Kami awalnya betul-betul ragu atas pemberlakukan satu tiket pesawat untuk dua maskapai karena belum pernah berlaku pada manajemen penerbangan selama ini.
Ia mengatakan atas pemberlakuan tersebut jangan sampai merugikan penumpang di wilayah Kota Lubuklinggau, Musirawas, Kabupaten Musirawas Utara dan kabupaten tetangga di luar Provinsi Sumatera Selatan.
Mudah-mudahan pelayanan penerbangan Jakarta-Lubuklinggau-Kota Palembang saat ini berjalan lancar, karena potensi penumpang dari wilayah itu cukup besar, selama ini mereka menggunakan jasa penerbangan dari Bengkulu, ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh: