Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara pada Jumat siang mengatakan Bank Sentral memang menyerap sedikit cadangan devisa untuk menstabilkan rupiah melalui intervensi di pasar keuangan.
Hal ini karena volatilitas nilai tukar rupiah menyusul tekanan ekonomi dari pasar keuangan global menjelang kenaikan suku bunga Federal Reserve saat 21 Maret 2018 lalu.
“Jadi pada waktu Februari cadangan devisa digunakan sedikit. Maret digunakan sedikit. Tapi setelah pengumuman dari Fed sekitar 21 Maret. Pasar stabil,” ujar dia.
Mirza meyakini gejolak eksternal terhadap kurs rupiah akan mereda sehingga BI tidak perlu melakukan stabilisasi rupiah ke pasar finansial di April 2018.
“Sejak 21 Maret 2018 situasi stabil sampai sekarang pekan pertama April. Jadi BI di bulan April ini tidak perlu masuk di pasar untuk lakukan stabilisasi,” ujarnya.[ant]
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid