Jakarta, Aktual.com — Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan, bahwa Yunani membutuhkan tambahan 50 Miliar Euro (USD55 Miliar) selama tiga tahun ke depan.
Menurutnya, ini bertujuan untuk menstabilkan keuangan yang sedang krisis saat ini. Termasuk rencana ‘bailout’ yang disengketakan. IMF juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Yunani dari 2,5 persen menjadi nol.
BBC Business, melaporkan, pada Jumat (3/7), bahwa IMF mengulangi saran yang sebelumnya diberikan, bahwa Yunani membutuhkan bantuan utang dalam bentuk pembayaran jangka panjang dan suku bunga yang lebih rendah. Laporan itu muncul menjelang referendum hari Minggu pada istilah ‘bailout’ yang ada.
Komisi Eropa, tangan eksekutif Uni Eropa (salah satu Troika dari kreditur, selain IMF dan Bank Sentral Eropa, red) menginginkan Athena menaikkan pajak dan memangkas pengeluaran kesejahteraan untuk memenuhi kewajiban utangnya.
Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras mendesak rakyat Yunani memilih “Tidak” untuk proposal kreditur. Menurutnya, penolakan akan berdampak pada kesepakatan yang lebih baik.
Namun, Kepala Kelompok Menteri Keuangan Uni Eropa menerangkan, bahwa pilihan “Tidak” justru mempersulit Yunani keluar dari krisis ekonomi. Dan menurutnya, saran PM Yunani tersebut salah.
Untuk diketahui, pernyataan Komisi Eropa yang ingin memangkas pengeluaran kesejahteraan Yunani tersebut langsung mendapat respon dari rakyat Yunani. Sejak awal Juli sampai saat ini, terjadi antrian panjang pensiunan di luar Bank Yunani.
Artikel ini ditulis oleh: