Jakarta, aktual.com – Kementerian Keuangan merespons pernyataan calon presiden Ganjar Pranowo yang berbicara tentang permintaan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai target pertumbuhan ekonomi sebelum wabah pandemi.
Ketika itu, Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Staf Khusus Kementerian Keuangan, Yustinus Prastowo, menjelaskan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani memang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pengelolaan fiskal, yang tentu melibatkan pemerintah daerah.
“Diskusi dan percakapan dengan kepala daerah tentu terjadi dan justru menjadi kebutuhan. Tidak hanya dengan gubernur Jawa Tengah (saat itu Ganjar Pranowo), tapi juga dengan kepala daerah lain pun dilakukan,” dikutip dari CNN, Rabu (8/11).
“Menkeu (Sri Mulyani) dalam banyak kesempatan mendorong para kepala daerah untuk memperkuat potensi daerah agar dapat tumbuh lebih kuat dan mendukung agenda-agenda pembangunan. Hal ini selaras dengan alokasi dana transfer yang semakin meningkat,” tambah Prastowo.
Prastowo menjelaskan bahwa Kementerian Keuangan memiliki seorang Ekonom Regional (RCE) yang bertanggung jawab untuk memastikan kerja sama dan koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah. Ia menegaskan bahwa langkah ini didukung oleh kantor-kantor vertikal Kementerian Keuangan yang tersebar di seluruh daerah.
Ganjar Pranowo menjelaskan alasannya dan calon calon wakil presiden, Mahfud MD, menetapkan target tinggi untuk pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen. Menurutnya, keputusan ini diambil berdasarkan hasil pertemuan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ganjar mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut berlangsung sebelum merebaknya pandemi COVID-19 di Indonesia.
“(Target) pertumbuhan ekonomi sampai 7 persen, kenapa? Kita pernah bicara, ngobrol sama Sri Mulyani (Menteri Keuangan) sebelum pandemi, ‘Pak Ganjar siapin dong’. Kalau enggak, kita (terjebak di) middle income trap,” ungkap Ganjar hari ini dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan.
“Maka kita push (target pertumbuhan ekonomi). Kita tanya salah satu pengusaha agar tumbuh, kepastian dan penegakan hukum (jawab pengusaha). Itu beres, pemerintahan bersih, gelinding sendiri,” sambungnya.
Sasaran pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan oleh Ganjar-Mahfud memang lebih tinggi dibandingkan dengan pasangan calon lainnya. Sebagai contoh, pasangan calon yang didukung oleh Koalisi Indonesia untuk Perubahan, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, menetapkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 5,5 hingga 6,5 persen.
Di sisi lain, pasangan calon yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, juga memiliki target pertumbuhan ekonomi sekitar 6 hingga 7 persen jika mereka terpilih dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain