Mantan wakil pimpinan KPK Bambang Widjojanto, Peneliti Senior Lipi Ikrar Nusa Bakti, Staf Khusus Presiden Johan Budi, Anggota DPR Fraksi PDIP Maruarar Sirait saat menjadi pembicara reales survie Indikator di Jakarta, Senin (8/2/2016). Reales sruvie Indikator yang bertemakan " Revisi UU KPK dan Pertaruhan Popularitas Jokowi di Mata Publik".

Jakarta, Aktual.com – Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo mengevaluasi kinerja para menteri dan pembantunya tidak hanya dengan cara formal saja.

“Untuk menilai kinerja para pembantu termasuk para menteri, Presiden tidak mengandalkan informasi atau laporan formal saja, tetapi juga informal seperti langsung turun ke lapangan,” kata Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (18/7).

Johan Budi mengatakan Presiden Jokowi melakukan evaluasi terhadap para menteri dan pembantunya tidak pada satu titik dan waktu saja.

“Kan sudah sering saya sampaikan bahwa Presiden melakukan evaluasi terhadap para menteri dan pembantunya tidak pada satu titik dan waktu saja,” tegasnya.

Kabar rencana perombakan kabinet kembali muncul akhir-akhir ini. Salah satu yang disebut-sebut adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkait dengan kebijakan pelarangan penggunaan cantrang sebagai alat tangkap ikan.

Menanggapi adanya informasi bahwa posisi dirinya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan sedang digoyang banyak pihak, Susi mengatakan Badan Intelijen Negara (BIN) pasti tahu informasi itu.

“Pak Budi Gunawan kan intelijen, pasti tahu apa yang terjadi,” ujar Susi.

Ia mengatakan selama ini dirinya berupaya membuat kebijakan yang baik untuk Indonesia.

“Saya bikin ‘policy’ (kebijakan) baik, apa yang saya lakukan mungkin mengganggu orang yang selama ini mendapatkan keuntungan besar dengan cara-cara yang tidak ‘apresiate’, pasti banyak yang tidak suka,” katanya.

Ia menyatakan dirinya berusaha meluruskan apa yang selama ini menyimpang. “Saya coba membetulkan untuk kepentingan Indonesia, pasti yang tidak suka banyak. Saya bekerja untuk Pak Presiden dan Indonesia,” tutur Susi.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka