Menurut Sugi, Stasiun tidak bisa membatasi pergerakan penumpang yang hendak berangkat ke Jakarta karena setiap orang yang memiliki tiket adalah penumpang yang harus dilayani.

Sedangkan untuk memastikan penumpang tidak membawa senjata tajam, atau benda berbahaya lainnya menjadi kewenangan Polisi dan TNI.

“Kami melihat pergerakan penumpang normal seperti biasa, pagi didominasi pekerja yang berangkat kerja dan sore ini didominasi oleh penumpang pulang kerja,” katanya.

Meski terbilang normal, Sugi mengatakan aktivitas penumpang di Stasiun Besar Bogor terbilang meningkat seperti aktivitas di akhir pekan.

Rata-rata penumpang yang berangkat dan tiba di Stasiun Besar Bogor sebanyak 90 ribu sampai 100 ribu orang.

“Dilihat dari situasi ada peningkatan sekitar 10 persen, tetapi tidak ada pergerakan massa seperti aksi 212 dan lainnya tampak hari ini. Penumpang yang naik turun umumnya normal seperti biasa, tidak ada penggunaan atribut apapun,” katanya.

Ia menyebutkan setiap hari ada 350 sampai 360 perjalanan pulang pergi ‘commuter line’ di Stasiun Besar Bogor dengan tujuan Jakarta Kota, Jatinegara dan Depok.

Hingga Selasa sore aktivitas di Stasiun Besar Bogor ramai lancar dan tidak menutup kemungkinan penumpang yang pulang adalah warga dari Jakarta yang libur karena besok bertepatan dengan hari pencoblosan.

“Tidak menutup kemungkinan, karena besok libur pekerja asal Sukabumi yang bekerja di Jakarta memilih pulang,” kata Sugi.

Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya bersama jajaran TNI melakukan patroli di Stasiun Besar Bogor dalam rangka upaya khusus mendukung pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua agar berlangsung aman dan lancar.

Selain itu juga, aparat kepolisian melakukan operasi cipta kondisi yang dilakukan jajaran Satlantas Polres Bogor Kota dalam rangka memeriksa kendaraan-kendaraan di jalur Bogor menuju Jakarta, guna mengantisipasi mobilisasi massa ke Jakarta sebelum pencoblosan berlangsung.

Sesuai makluman dari Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Anton Charliyan tentang larangan kegiatan yang dapat mengganggu ketertiban umum jelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua dengan mengimbau seluruh Polres melakukan antisipasi dan mengimbau masyarakat tidak melakukan mobilisasi ke Jakarta.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: