Menteri ESDM Ignatius Jonan menghadiri acara sidang tahunan MPR 2017 di Senayan, Jakarta, Rabu (16/8). Sidang tahunan ini dihadiri sejumlah tokoh nasional, menteri kabinet kerja, anggota DPR dan pejabat negara lainnya. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri ESDM, Ignasius Jonan menyampaikan bahwasanya Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi telah menurunkan status Awas Gunung Agung, Karang Asem, Bali, dari radius 8 hingga 10, sekarang menjadi radius 6 Km.

“Ditetapkan radius 6 Km karena masih mencakupi rumah penduduk, kalau misalkan dalam radius itu tidak ada pemukiman, harusnya bisa kita turunkan lagi status Awasnya. Tapi kita mengantisipasi sehingga radisu 6 km,” kata Jonan di Kementerian ESDM, Kamis (4/1).

Berdasarkan hasil analisis data visual maupun instrumental (seismik, deformasi dan geokimia), saat ini Gunung Agung masih berada dalam fase erupsi, aktivitas vulkanik masih relatif tinggi dan fluktuatif. Material erupsi berupa lava yang mengisi kawah, hembusan/letusan abu, dan lontaran batuan di sekitar kawah.

Volume lava di dalam kawah sekitar 20 juta meter kubik atau sekitar 1/3 dari volume kawah (60 juta meter kubik). Laju pertumbuhan kubah saat ini rendah sehingga untuk memenuhi volume kawah dalam waktu singkat kemungkinannya kecil.

Status kegempaan Gunung Agung hingga kemarin, Rabu (3/1) pukul 18:00 WITA menunjukkan jumlah kegempaan dengan konten frekuensi tinggi maupun rendah hingga saat ini masih terus terekam mengindikasikan masih adanya tekanan dan aliran magma dari kedalaman hingga ke permukaan. Namun demikian, energi gempa saat ini belum menunjukkan trend naik yang signifikan.

Data Deformasi dalam beberapa hari terakhir juga nenunjukkan trend yang stagnan yang mengindikasikan belum ada peningkatan pada sumber tekanan yang signifikan. Data geokimia terakhir menunjukkan masih adanya gas magmatik SO2 dengan flux sekitar 100-300 ton/hari.

Laporan: Dadang Syah

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby