Karangasem, Aktual.com – Gunung Agung terus menunjukkan aktivitas kegempaan yang menurun. Sejak empat hari belakangan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengakui penurunan aktivitas gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut.
Bahkan, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana menjelaskan, kegempaan Gunung Agung beberapa hari belakangan ini hampir sama ketika institusinya menaikkan status dari waspada (level II) menjadi siaga (level III).
Meski jumlah kegempaan sudah sama dengan ketika berstatus waspada, namun hingga kini PVMBG masih menetapkan Gunung Agung berstatus awas. Menurut Devy, ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan untuk menurunkan status awas Gunung Agung menjadi waspada.
”Karena status tidak hanya ditentukan satu parameter saja, dalam hal ini jumlah gempa belaka.. Kalau hanya itu yang kita lakukan, tidak butuh capek-capek belajar vulkanologi, cukup jadi tukang catat gempa saja,” kata Devy, Selasa (24/10).
Sebab, kata Devy, masih ada metodologi lain untuk mengamati aktivitas Gunung Agung selain faktor kegempaan belaka. ”Karena metode lain seperti visual (tinggi asap, perubahan fitur kawah dan lain-lain), seismik (8 metode yang digunakan), deformasi (GPS, tiltmeter, InSAR) maupun metode lainnya seperti penginderaan jauh, belum menunjukkan pola yang beriringan mengindikasikan penurunan,” jelas Devy.
Nantinya, jika metodologi lainnya menunjukkan penurunan beriringan dengan faktor kegempaan yang belakangan ini terjadi, Devy menjamin PVMBG akan menurunkan status awas Gunung Agung menjadi waspada. “Kalau sudah menurun, pasti PVMBG akan turunkan,” demikian Devy.
Laporan Bobby Andalan, Bali
Artikel ini ditulis oleh: