Kuta, Aktual.com – Aktivitas Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali, menunjukkan peningkatan aktivitas. Sejak kemarin malam, Senin (18/9) pukul 20.45 WITA, statusnya naik dari waspada (level II) menjadi siaga (level III). Kendati begitu, aktivitas penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai masih normal.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus Santoso menjelaskan, yang berbahaya dari peningkatan status Gunung Agung apabila gunung tertinggi di Bali itu sudah mengeluarkan abu vulkanik. Kendati belum mengeluarkan abu vulkanik, Agus mengaku terus melakukan koordinasi secara berkesinambungan dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk aktivitas gunung dengan ketinggian 3.124 mdpl tersebut.
“Abu vulkanik tentu membahayakan bagi penerbangan. Saat ini kami terus memantau perkembangan Gunung Agung melalui BMKG,” kata Agus di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Selasa (19/9). Ia melanjutkan, jika Gunung Agung telah mengeluarkan semburan abu vulkanik, maka harus ada antisipasi lalu lintas udara terkait material yang disemburkan.
Hingga kini, belum ada imbauan khusus terkait penerbangan yang dikeluarkan institusinya. Sebab, sampai saat ini situasi lalu lintas udara di Bali masih normal.
“Saat ini penerbangan masih normal. Belum ada imbauan apapun yang kita keluarkan. Nantinya semburan abu juga tergantung dari arah angin,” paparnya.
Jika nantinya Gunung Agung meletus, ia menilai Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sudah memiliki rencana terkait kondisi krusial. “Semua sudah siap,” katanya.
Laporan Bobby Andalan, Bali
Artikel ini ditulis oleh: