Mataram, Aktual.com – Saat ini status Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani di Kabupaten Lombok Timur, masih waspada level II setelah meletus, Selasa (27/9) pukul 14.45 WITA.
“Sampai saat ini statusnya belum berubah, masih waspada level II,” kata Kepala BPBD NTB Muhammad Rum di Mataram, Jumat (30/9).
Meski saat ini Gunung Barujari berstatus waspada level II, tapi aktivitas gempa tektonik masih muncul pada skala kecil. Dan itu terjadi sebanyak lima kali dengan amplitudo 3 mm -20 mm serta durasi 25 detik-105 detik.
Bahkan aktivitas kegempaan vulkanik dangkal juga terjadi, meski hanya satu kali dengan amplitudo 5 mm dan durasi 2 detik. “Dengan status Gunung Barujari itu, kita merekomendasikan masyarakat maupun para wisatawan tidak beraktivitas atau berkemah di sekitar kaldera Gunung Barujari di dalam radius 3 km dari kawah.”
Gunung Barujari atau yang disebut Gunung Baru yang terbentuk pada tahun 1944 berada di sisi timur kaldera Gunung Rinjani dengan kawah berukuran lebar 170 meter dan panjang 200 meter, ketinggian 2.296-2376 meter dari permukaan laut.
Gunung Barujari pernah meletus pada 20 Oktober 2015 sekitar pukul 10.45 WITA dan menyebabkan jalur pendakian ditutup dan aktivitas penerbangan dari dan menuju NTB dihentikan karena ketinggian letusan berbahaya bagi keselamatan penerbangan.
Letusan juga terjadi pada Juli tahun 2016, dengan ketinggian letusan abu vulkanik sekitar 100 meter dan membuat aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok ditutup sementara, karena abu vulkanik yang mengarah ke area bandara mengganggu aktivitas penerbangan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu