Jakarta, Aktual.com – Kawasan sejauh 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi dikosongkan pasca peningkatan status ke waspada. Masyarakat pun diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang tak jelas soal Merapi.
“Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang. Tidak terpancing pada isu-isu mengenai letusan Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat dihimbau mengikuti arahan dari Pemda setempat. Pemerintah akan terus hadir membantu masyarakat,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan pers pada Selasa (22/5) dini hari.
Kepala Pusat PVMBG Hanik Humaida juga sebelumnya telah mengimbau hal yang sama. Bila ada hal yang perlu ditanyakan, masyarakat dipersilakan menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat melalui radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, melalui website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192.
BNPB menyebut ada 298 orang yang mengungsi ke Balai Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Mereka yang mengungsi itu berasal dari Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srunen di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.
Adapun Kaur Pemerintahan Desa Glagaharjo, Heri Prasetyo menyebutkan, sudah ada 388 warga yang mengungsi di Balai Desa Glagaharjo. Di kawasan Jawa Tengah, 362 warga Kabupaten Boyolali yang mengungsi Desa Tologolele, Selo Boyolali. Mereka berasal dari Dukuh Takeran dan Dukuh Stabelan di Desa Tlogolele.