Stephen Langitan (Foto: Istimewa)
Stephen Langitan (Foto: Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Pegiat Sepeda Motor Stephen Langitan menempuh jarak Jakarta-London sejauh 30.000 kilometer dan melintasi 30 negara dengan mengendarai sepeda motor seorang diri dalam rangka membawa misi kebangsaan.

Pelepasan perjalanan Stephen dalam “Solo Ride Adventure Jakarta-London 30 Countries-30.000 kilometer” berlangsung di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Minggu, oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang diwakili oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Royke Lumowa, perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta sponsor Pertamina Lubricants.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setyadi mengatakan dalam perjalanannya Stephen membawa pesan persahabatan dan sudah memenuhi kualifikasi keselamatan berkendara dan kondisi tubuh yang sehat.

“Saya percaya Stephen Langitan sudah melakukan kualifikasi keselamatan perjalanan yang lengkap, saya berpesan keselamatan berlalu lintas harus jadi prioritas, terus mematuhi peraturan lalu lintas di manapun kapanpun. Semoga selamat sampai tujuan,” katanya.

Dia menambahkan pesan yang bisa diambil oleh masyarakat umum terhadap perjalanan Stephen, yaitu harus memastikan keselamatan lalu lintas apabila berkendara, termasuk kendaraan dan pengemudi.

“Ada pembelajaran ada edukasi keselamatan lalu lintas dengan perjalanan ini para pengendara motor mematuhi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan,” katanya.

Stephen mengatakan dirinya terinspirasi dari semangat pemuda dan berharap memiliki tekad yang sama dengan dirinya dalam meraih impian dan mengharumkan nama bangsa.

“Saya harap anak muda punya impian, tekad yang kuat, sekarang ini sangat mudah mengakses informasi, media-media seperti itu jangan hanya dipakai untuk mengkritik pemerintah, tapi juga yang lebih bermanfaat bagi bangsa dan negera,” katanya.

Stephen mengaku sudah melakukan petualangan dengan bersepeda motor keliling Indonesia, kecuali Papua karena medannya belum mendukung. Berbagai macam medan dan kondisi jalan yang bervariasi, seperti jalan tertinggi di dunia Puncak Khardungia di India Utara dengan suhu di bawah nol derajat, gurun pasir di Pakistan dan Iran, hingga Pegunungan Alpen di Eropa.

Stephen juga harus melintasi daerah rawan konflik di wilayah Pakistan.

“Saya sudah menandatangani ‘no objection certificate’, sehingga kalau saya meninggal lewat situ, tidak ada yang bisa menuntut. Tapi, untuk melewati jalur itu kita dikawal tentara, harus kita hadapi, harus menjadi inspirasi anak muda dalam menaklukan tantangan,” katanya.

Stephen direncanakan akan sampai di London tepat pada Hari Kementerian Republik Indonesia 17 Agustus 2018.

Ia juga pengguna aktif media sosial dan sebagai “blogger” yang kerap mengunggah kisah perjalanannya ke saluran YouTube. Kakorlantas Irjen Pol Royke Lumowa menilai hal yang tidak mudah bagi Stephen yang membawa nama bangsa serta misi perdamaian dan persahabatan.

“Mudah-mudahan tidak ada insiden dan kecelakaan dan bisa menjadi inspirasi pemuda di Indonesia,” katanya.

Ia juga menyerahkan jaket antipeluru kepada Stephen karena akan melintasi daerah rawan konflik di Pakistan.

“Dua hari melewati desingan peluru, karena itu saya serahkan rompi antipeluru saya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka