Jakarta, Aktual.com — Bahan Bakar Minyak (BBM) ketika mudik dan lebaran merupakan hal yang sangat kruasial. Di ruas jalan luar kota dipenuhi banyak kendaraan yang ingin berlebaran di kampung halaman. Tidak dapat terbayangkan betapa kacaunya ketika BBM menjadi langka di sepanjang arus mudik.

Berdasarkan informasi yang diterima Aktual.com, di Jakarta, Kamis (16/7) kebutuhan BBM ketika mudik dan lebaran meningkat drastis dan berpotensi menyebabkan kelangkaan di berbagai titik SPBU. Hal tersebut memaksa Pertamina untuk melakukan penambahan impor kuota BBM. Untuk itu, Pertamina pun mengajukan kuota impor BBM dengan dispensasi khusus di kementerian perdagangan.

Informasi yang didapat, impor minyak terkendala prosedur surveyor sehingga stok BBM di darat terutama di depo sangat kurang untuk kebutuhan lebaran. Stok saat ini terdapat di kapal-kapal yang masih harus diturunkan ke darat dan kemudian didistribusikan ke depo kecil dan SPBU. Namun, penurunan BBM tersebut terkendala gelombang besar yang melanda sebagian wilayah laut Jawa dan samudera Hindia serta wilayah laut lainnya, sehingga menghambat pembongkaran kapal tanker.

‎Pemudik pun dihimbau untuk mengisi penuh penuh tanki mobilnya dan berhemat jangan melakukan banyak perjalanan.

Pertamina ketika dihubungi terkait peningkatakan kebutuhan dan importasi BBM saat mudik dan lebaran hingga saat ini belum memberikan tanggapan.

Untuk diketahui, stok BBM nasional periode bulan Ramadhan dan Lebaran (2 Juli sampai dengan 1 Agustus 2015) untuk premium mencapai 1.458.828 Kiloliter (17,8 hari). Minyak solar 1.468.521 Kiloliter (23,6 hari), Avtur 323,737 Kiloliter (25,4 hari), Pertamax 183,342 Kiloliter dan Pertamax plus 11.662 Kiloliter (37,6 hari).

Untuk region S&D III dan IV yang meliputi Jakarta, tegal hingga Pengapon, kementerian ESDM setidaknya telah menambah 11 jam operasional pengisian terminal BBM untuk mengantisipasi melonjaknya kebutuhan BBM di sektor hilir.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka