Pekerja memasukan beras kedalam karung di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Kamis (3/3). Kementerian Pertanian menetapkan sasaran produksi 2016 sebesar 76.226.000 ton, naik dari tahun 2015 sebesar 75.361.248 ton, perkiraan produksi tersebut didasarkan pada luas area tanam di tahun ini sebesar 14.314.742 hektar, naik dari tahun lalu 14.115.475 hektar. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/16

Penajam Paser Utara, Aktual.com — Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Surito Widarie menyebutkan persediaan beras hingga kini sekitar 4.600 ton atau hanya cukup memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir Maret 2016.

“Hingga Januari 2016, stok beras yang tersimpan di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kecamatan Babulu sekitar 4.600 ton dan itu hanya bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir Maret 2016,” kata Surito Widarie, Sabtu (12/3).

Kebutuhan beras masyarakat Penajam Paser Utara sekitar 1.500 ton per bulan, sehingga dengan persediaan beras yang ada saat ini hanya mencukupi sampai akhir Maret 2016.

“Untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat di Kabupaten Penajam Paser Utara hingga akhir tahun ini, akan tertutupi dengan hasil panen para petani pada April pekan keempat sampai Mei 2016.”

Semakin menipisnya persediaan beras di gudang Bulog, karena Kantor KPP Kabupaten Penajam Paser Utara belum melakukan penyerapan beras dari petani. “Penyerapan beras petani tersebut mulai dilakukan pada April 2016 setelah masa panen.”

Dia optimistis panen pada musim tanam tahun ini akan sempurna 100 persen, karena telah memasuki musim hujan dengan luasan areal tanam yang mencapai ribuan hektare, sehingga dapat menambah persediaan beras hingga akhir 2016.

“Luasan lahan pertanian yang akan dipanen pada April sampai Mei 2016 diperkirakan sekitar 11.000 hektare dengan menghasilkan 55.000 ton gabah kering giling atau lebih kurang 34.100 ton beras.”

“Dengan perhitungan hasil panen itu ditambah stok beras yang ada saat ini, persediaan beras di Kabupaten Penajam Paser Utara aman sampai akhir 2016, bahkan mengalami surplus beras.”

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu