Jakarta, Aktual.com — Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Banten, menjamin tidak mendatangkan beras impor dari Vietnam karena persediaan beras lokal memenuhi untuk persedian selama empat bulan ke depan.

“Kami memiliki ketersedian pangan dari hasil panen padi hingga Desember 2015 seluas 16.950 hektare dengan menggunakan pompanisasi,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Minggu (29/11).

Selama ini, pihaknya menjamin ketersedian pangan di Kabupaten Lebak mencukupi hingga awal 2016 karena panen padi masih berlangsung hingga Desember 2015.

Bahkan, pemerintah mendatangkan beras impor dari Vietnam untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Namun, stok pangan di Kabupaten Lebak mencukupinya dan tidak membutuhkan beras impor.

Saat ini, penggilingan pabrik beras kembali aktif menerima gabah-gabah petani untuk diproduksi menjadi beras. Sebagian petani menjual beras lokal ke sejumlah pasar tradisional di Provinsi Banten dan DKI Jakarta.

Diperkirakan panen padi tahun ini menguntungkan petani karena harga jual gabah basah menembus Rp5.000/kg. Sebab, saat ini stok gabah di petani relatif terbatas akibat dampak kemarau berkepanjangan itu.

“Saya kira dengan membaiknya harga gabah itu dipastikan pendapatan petani meningkat,” katanya.

Dia mengintruksikan petugas penyuluh lapang, unit pelaksana teknis (UPT) pertanian kecamatan juga stakehoder mendorolng melakukan percepatan tanam guna mendukung program swasembada pangan.

Percepatan tanam itu untuk menggenjot produksi pangan juga kesejahteraan petani. “Kami mengajak seluruh petani pada Desember mendatang bisa melakukan percepatan tanam karena curah hujan meningkat,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu