Jakarta, Aktual.co — PT Solusi Tunas Pratama Tbk (STP) akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) II atau “right issue” senilai Rp2,4 triliun dengan menerbitkan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) pada Januari 2015 untuk penambahan modal.

“Aksi korporasi perseroan telah mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang umum luar biasa (RUPSLB),” kata Presiden Direktur Solusi Tunas Pratama Tbk Nobel Tanihaha di Jakarta, Jumat (19/12).

Ia mengemukakan bahwa sebagian penggunaan dana hasil PUT II akan digunakan untuk pembayaran pinjaman fasilitas Equity Bridge dari BNP Paribas cabang Singapura, HSBC Jakarta, ING Bank Singapura, JPMorgan Chase Bank Singapura, dan Standard Chartered Bank berdasarkan perjanjian fasilitas pada 8 Desember 2014sebagaimana diubah dalam surat perubahan pada 12 Desember 2014 untuk pendanaan akuisisi 3.500 menara telekomunikasi XL Axiata Tbk.

Ia memaparkan bahwa konsorsium perbankan itu telah memberikan pinjaman senilai total 790 juta dolar AS, terdiri dari pinjaman berjangka sebesar 140 juta dolar AS dengan tenor enam bulan dan pinjaman jangka panjang sebesar 650 juta dolar AS tenor 4 tahun 6 bulan.

“Pada 2015 mendatang, kami yakin kebutuhan infrastruktur telekomunikasi akan semakin meningkat sehingga PUT II merupakan salah satu strategi perseroan untuk bertumbuh semakin kuat,” katanya.

Ia menambahkan bahwa perseroan juga merencanakan untuk menerbitkan surat utang atau obligasi pada tahun depan, namun namun tergantung kondisi pasar nanti.

Sebelumnya, Perusahaan operator seluler, PT XL Axiata Tbk (EXCL), menjual 3.500 unit menara telekomunikasi senilai Rp5,6 triliun kepada PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).

“Perseroan antusias untuk menambah portofolio aset menara berkualitas, dengan jumlah penyewaan yang sudah pasti, serta memiliki potensi untuk penambahan penyewaan,” kata Nobel Tanihaha.

Sementara itu, Direktur Solusi Tunas Pratama Tbk Juliawati mengatakan bahwa perseroan menganggarkan dana belanja modal atau “capital expenditure” (capex) sebesar Rp800 miliar-Rp1 triliun untuk 2015 untuk sewa tower dan memperpanjang yang sudah jatuh tempo.

“Dana capex sebesar itu, berasal dari kas internal perseroan. Semua itu kita lakukan untuk ekspansi bisnis,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka