Jakarta, Aktual.com — Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, mengatakan, kunjungan 24 anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI ke Amerika Serikat merupakan bentuk inkonsistensi Ketua DPR RI Ade Komaruddin. Ade awalnya berkomitmen memangkas kunjungan luar negeri anggota DPR.

“Kunjungan BURT ke luar negeri merupakan bukti awal ingkar janji DPR atas komitmen yang mereka terapkan sendiri. Apalagi kunker tersebut dimaksudkan untuk mempelajari parlemen modern,” terang Lucius kepada wartawan, Senin (29/2).

Alasan kunker itu, kata di, secara langsung menunjukkan bagaimana DPR bisa menggunakan berbagai alasan yang tidak masuk akal. Alasan mempelajari parlemen modern disebutnya sangat tidak relevan, mengingat konsep tentang DPR modern sudah terjawab pada tahap awal rencana kerja DPR RI.

Ditambah lagi, jalan-jalan berbalut kunker tersebut dilakukan disaat publik menilai kinerja perwakilan mereka diparlemen rendah. Salah satunya menyangkut kinerja legislasi.

“Saya kira ini hanya tipu-tipu saja alasannya, sesungguhnya mereka bernafsu jalan-jalan saja. Studi parlemen modern hanya kamuflase saja,” jelas Lucius.

Formappi menambahkan, publik selayaknya menagih janji Ketua DPR RI Ade Komaruddin yang menjadikan isu kunker sebagai salah satu senjata kampanye saat menggantikan Setya Novanto. Janji yang tak pantas diucapkan kalau tidak dipenuhi.

“Jangan sampai dia tercatat sebagai figur pengingkar janji. Ke depannya kita (sepatutnya) tidak perlu lagi percaya pada apapun yang dikatakannya,” demikian Lucius.

Artikel ini ditulis oleh: