Jakarta, Aktual.com – Para mahasiswa mendesak agar pemberantasan korupsi dilakukan secara besar-besaran, termasuk kasus yang menimpa Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono dengan barang bukti Rp20 miliar.
Seorang mahasiswa Taqi Sabil (19) mengatakan di Jakarta, Senin sangat kecewa terhadap korupsi yang diduga dilakukan Tonny Budiono.
Taqi menduga bahwa kasus ini bukan hanya menyangkut satu orang, tapi juga ada kemungkinan melibatkan pejabat tinggi lain dari kasus ini.
Dia mengatakan kalau di pusat pemerintahan saja sudah terjadi kasus, maka besar kemungkinan para bawahannya dan pejabat-pejabat daerah banyak yang meniru dan melakukan tindak pidana korupsi.
Kasus suap pada Dirjen Perhubungan Laut melibatkan komisaris PT Adhi Guna Keruktama selaku pemberi suap untuk Tonny pada kasus Pengarukan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang, Jawa Tengah.
Taqi menambahkan kasus ini ironi program revolusi mental yang digadang-gadang Presiden Joko Widodo, bahkan Dirjen Perhubungan Laut juga pernah mengampanyekan “Aksi Berantas Korupsi”.
“Sampai saat ini, revolusi mental yang direncanakan Presiden Jokowi belum banyak terlihat hasilnya dan lebih kacaunya dari Kementerian Perhubungan sendiri yang menggagalkan atau mementahkan rencana Presiden,” tegas Taqi Taqi mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Dirjen Perhubungan Laut.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby