Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/2). Rapat ini membahas target peningkatan fungsi pencegahan korupsi oleh KPK tahun 2018, pelaksanaan tugas dan fungsi KPK di bidang penindakan untuk penyelesaian berbagai perkara serta evaluasi fungsi dan kinerja KPK dalam peningkatan profesionalisme kerja. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memprediksi uang sebesar Rp2,8 miliar terkait kasus suap Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara akan diberikan kepada masyarakat.

Sebelumnya, tim KPK baru saja mengamankan uang pecahan Rp50 ribu senilai total Rp2.789.300.000 yang rencananya akan diberikan kepada Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra.

“Kalau kita lihat dari awal sudah ada komunikasi penukaran uang itu. Uang Rp50 ribu prediksi dari penyidik itu akan dibagi-bagikan kepada masyarakat, itu prediksi,” kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan saat konferensi di gedung KPK, Jakarta, Jumat (9/3).

Selain itu, kata Basaria, uang tersebut juga diduga untuk kepentingan biaya logistik Asrun yang merupakan ayah dari Adriatma dan juga calon Gubernur Sulawesi Tenggara.

“Jadi, pada prinsipnya waktu itu ada permintaan untuk biaya politik karena biaya politik semakin dekat dan semakin tinggi perlunya uang. Kalau kami bicara biaya politik tetapi ini belum bisa sampai ke sana penyidik masih menanyakan bisa saja untuk baliho dan untuk yang lain,” ungkap Basaria.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid