Jajat menambahkan, secara perhitungan politik, pasangan incumbent dengan elektabilitas dibawah 50 persen sangat rawan dan belum menunjukan posisi yang aman, sementara itu disisi lain Sudirman-Ida mampu mengoptimalkan kampanyenya sehingga semakin dikenal dan dipilih oleh masyarakat Jateng. Namun, kemenangan Pilgub Jateng 2018 masih ditentukan oleh strategi kandidat di sisa masa kampanye karena masih ditemukan masyarakat yang belum menentukan pilihan yang dapat mengubah arah kemenangan.
“Survei ini dilakukan dengan wawancara kepada 1.200 responden di Jawa Tengah dengan komposisi pemilih laki-laki dan perempuan (50:50) yang menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,83 persen,” demikian Jajat.
(Wisnu)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara