Jakarta, Aktual.co —  Beberapa hari terakhir, warga dunia terguncang dengan suara cukup keras seperti Terompet Malaikat Israfil  “Terompet Sangkakala Kiamat” dari langit. Suara “Terompet Sangkakala” itu sejauh ini dilaporkan telah terdengar di wilayah Australia, Jerman, Amerika Serikat, Kanada, Ukraina, Belarusia, dan sebagian kawasan Asia, Afrika, bahkan hingga Antartika.

Suara tersebut begitu menggelegar sehingga dapat membuat bulu kuduk siapapun yang mendengarnya berdiri ketakutan.

Beberapa orang di berbagai negara tersebut sukses merekam suara-suara aneh itu dan mengunggahnya di YouTube. Video paling terbaru sejauh ini di-uppload tertanggal 4 April 2015 di salah satu wilayah di Jerman.

Suara misterius itu melengking, dan memekakkan telinga makhluk hidup. Sebagian orang bahkan menggambarkan mirip “Sangkakala” pertanda hari Kiamat telah tiba.

Tapi, terlepas dari opini publik, Ahli Geologi, David Deming, dari University of Oklahoma menyatakan, bahwa fenomena yang disebut “The Hum”- suara misterius dan tidak bisa dilacak yang terdengar di lokasi tertentu di seluruh dunia oleh 2 hingga 10 persen populasi dunia.

Dalam Journal of Scientific Exploration, Deming menulis sumber dari The Hum dapat mencakup transmisi telepon dan pesawat udara yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat untuk tujuan komunikasi kapal selam.

Namun, Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, memiliki pendapat yang berbeda. Menurut NASA, Bumi memiliki emisi radio alami.

“Bila manusia punya antena, bukan telinga, maka akan mendengar suara-suara aneh yang datang dari Planet kita sendiri. Peneliti menyebutnya “tweeks, whistlers, dan sferics.”

“Emisi radio alami Bumi yaitu, nyata dan meskipun kita sebagian besar tidak menyadari keberadaannya, tapi ada di sekitar kita sepanjang massa.”

Namun demikian, selain pendapat ilmiah di atas, Aktual.co hadirkan beberapa teori ilmiah lain yang menjelaskan fenomena “Suara Sangkakala” tersebut.

1. Suara Gesekan di Atmosfer
Teori pertama, menyebutkan bahwa suara “Sangkakala Kiamat” itu disebabkan oleh tekanan di atmosfer Bumi. Tekanan atmosfer didefinisikan sebagai gaya per satuan luas yang diberikan terhadap permukaan dengan berat udara di atas permukaan tersebut.

Ada lagi teori yang mengatakan suara-suara itu muncul dari kereta api dalam reaksinya terhadap rel dan kabel listrik.

2. Suara dari Lempeng Bumi
Sebagian besar peneliti atau ilmuwan Mancanegara menerangkan, bahwa suara yang diibaratkan mirip sangkakala Malaikat Israfil tersebut merupakan gesekan lempeng tektonik. Lempeng tektonik yaitu, potongan kerak dan mantel teratas Bumi, yang kemudian disebut sebagai Litosfer.

Ketebalan lempeng bisa sekitar 100 km dan terdiri dari dua jenis bahan utama yakni, kerak samudera (juga disebut sima silikon dan magnesium) dan kerak benua (sial silikon dan aluminium).

3. Riset NASA dan CIA
Teori ketiga, mengungkatkan, bahwa suara “Terompet Sangkakala” itu berasal dari riset pemerintah AS, CIA dan NASA,  bernama High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP).  Pemerintah AS menggunakan HAARP sebagai senjata luar angkasa dan alat pengubah cuaca.

4. Suara Kiamat Alam Semesta
Teori keempat, banyak masyarakat yang menganggap suara mirip terompet itu adalah tanda-tanda Kiamat akan datang. Aaron Traylor, warga Kota Montana, AS, merekam pengalamannya mendengar suara dari langit pada 18 Februari 2012 lalu.

Dia mengaku, sangat terkejut dimana suara yang dia dengar mirip suara “Terompet Sangkakala”, penanda akhir zaman.

“Meski saya berusaha mencari jawaban logis atau ilmiah, gagasan bahwa ini tanda akhir zaman bermunculan di kepala saya. Bagaimana bila suara ini termasuk tanda-tanda tersebut,” beber Traylor.

Artikel ini ditulis oleh: