Pengamat Politik dari Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago

Jakarta, Aktual.com-Kemenangan yang diraih pasangan Suara Penolakan Reklamasi Teluk Jakarta Semakin Kuat, Pengamat Politik Ingatkan Anies-Sandi Soal Janji Kampanye pada Pilgub DKI Jakarta beberapa waktu lalu, diharapkan tidak kemudian melupakan salah satu janji dalam programnya untuk segera menghentikan proyek pembangunan reklamasi di Teluk Jakarta.

Demikian disampaikan Pengamat Politik dari Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago (Ipang) saat dihubungi, di Jakarta, Kamis (18/5).

Ia mengatakan bahwa polemik ini memang menjadi pertaruhan yang berat bagi gubernur terpilih ketika berjanji menghentikan reklamasi, karena ini dicatat oleh pemilihnya bahkan masyarakat DKI Jakarta secara umum.

“Reklamasi diteruskan atau dihentikan? Saya juga ngak memahami nuansa kebatinan apakah Anies akan serius dan berani membatalkan projek mega reklamasi,” kata Ipang.

“Bukan tidak mungkin yang penting menang dulu, atau Anies ngak kepikir juga akan menang. Sekarang reklamasi menjadi buah simalakama bagi Anies-Sandi,” tambah dia.

Masih dikatakan Ipang, jangan kemudian baik Anies- Sandi maupun tim pemenangannya berlindung untuk mencari pembenaran terhadap wacana polemik reklamasi Teluk Jakarta yang akan diambil alih pemerintah pusat.

“Apalagi proyek mega reklamasi santer informasinya akan diambil alih oleh pusat. Kan bisa saja Anies berdalih dan mengunakan syair lagu lama dan kaset usang, misalnya Anies mengatakan saya ngak bisa berbuat banyak dan tak bisa menghentikan ketika reklamasi diambil pusat,” sebut Ipang melihat gelagalat kemungkinan penghentian reklamasi hanya murni janji politik saja.

“Atau kembali pada kompromi atau jalan tengah yang sudah tetap diteruskan dan yang baru distop,” tambahnya.

Ipang berharap apa yang disampaikannya tidak terbukti dengan sikap politik Anies – Sandi memenuhi janjinya menghentikan reklamasi sekalipun pemerintahan Jokowi-JK mencoba mengambil alih hal tersebut.

“Semoga Anies ngak gagah dengan kata-kata ketika kampanye dulu yang paling getol dan keras menolak dan membatalkan proyek reklamasi karena lebih banyak sisi mudaratnya dari pada mendatangkan sisi kebahagian bagi warga masyarakat Jakarta,”tutup Ipang.

Pewarta : Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs