1 dari 5

Dua petugas keamanan adat Bali atau Pecalang memantau pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1938 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Rabu (9/3). Dalam perayaan Nyepi umat Hindu Bali tidak diperbolehkan untuk bepergian, bekerja, menyalakan lampu dan menikmati hiburan selama 24 jam. ANTARA FOTO/Panji Anggoro/nym/ama/16.

Seorang petugas keamanan adat Bali atau Pecalang menyaksikan gerhana matahari sebagian saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1938 di Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (9/3). Fenomena gerhana matahari di Bali terlihat sebagian dengan fase umbra sekitar 76 persen yang puncak nya terjadi pada pukul 8.37 Wita. ANTARA FOTO/Panji Anggoro/nym/ama/16.

Petugas banjar berpatroli di ruas jalan Legian yang terlihat lenggang saat Hari Raya Nyepi di Kuta, Bali, Rabu (9/3). Ruas jalan di kawasan wisata Bali yang pada hari biasa ramai, terlihat lenggang pada Hati Raya Nyepi tahun Caka 1938 saat umat Hindu menjalani ritual catur tapa brata penyepian mulai Rabu pukul 06.00 WITA hingga Kamis (10/3) pukul 06.00 WITA. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pd/16

Suasana ruas jalan Pantai Kuta terlihat lenggang saat Hari Raya Nyepi di Kuta, Bali, Rabu (9/3). Ruas jalan di kawasan wisata Bali yang pada hari biasa ramai, terlihat lenggang pada Hati Raya Nyepi tahun Caka 1938 saat umat Hindu menjalani ritual catur tapa brata penyepian mulai Rabu pukul 06.00 WITA hingga Kamis (10/3) pukul 06.00 WITA. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pd/16

Petugas banjar berjalan di ruas jalan By Pass Ngurah Rai yang terlihat lenggang saat Hari Raya Nyepi di Kuta, Bali, Rabu (9/3). Ruas jalan di kawasan wisata Bali yang pada hari biasa ramai, terlihat lenggang pada Hati Raya Nyepi tahun Caka 1938 saat umat Hindu menjalani ritual catur tapa brata penyepian mulai Rabu pukul 06.00 WITA hingga Kamis (10/3) pukul 06.00 WITA. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pd/16
Artikel ini ditulis oleh:
Antara