Jakarta, Aktual.co — Fenomena Alam merupakan peristiwa non-artifisial dalam pandangan fisika yang bisa jadi akibat ulah manusia maupun memang perbuatan alam. Beberapa fenomena yang terjadi pada alam terkadang sangat asyik untuk disaksikan. Salah satunya, kemunculan fenomena alam yang menarik bisa disaksikan adalah awan Noctiilucent.

Berikut penjelasan yang Aktual.co hadirkan kepada Anda
Awan Noctilucent terbentuk dari kristal es yang kurang lebih memiliki diameter 100 nanometer dan terletak sekitar 76-85 kilometer di mesosphere yang merupakan awan tertinggi daripada awan awan lainnya di Bumi.

Dimana bagian bawah yang terdapat di awan Noctilucent ini terbentuk akibat air yang menguap dan mengumpul menjadi partikel-partikel kecil kemudian menjadi awan.

Sedangkan, awan Noctilucent dalam bahasa Latin diartikan sebagai “malam bersinar”. Biasanya kemunculan awan ini yang paling sering diamati pada bulan-bulan musim panas di lintang antara 50 derajat dan 70 derajat Utara dan Selatan Khatulistiwa. Untuk menyaksikan fenomena tersebut biasanya hanya dapat diamati ketika matahari berada di bawah cakrawala.

Namun sayang, awan ini terlalu redup untuk dilihat, dan hanya terlihat ketika diterangi oleh Sinar Matahari dari bawah Cakrawala.

Selain itu awan Noctilucent dapat terbentuk hanya pada kondisi yang sangat terbatas. Pasalnya, jika terdapat awan Noctilucent otomatis akan meningkatkan frekuensi kecerahan bahwa peningkatan ini berhubungan dengan perubahan iklim.

Awan Noctilucent merupakan awan yang enak dilihat dimata karena berwarna warni dan sedikit bervariasi bentuknya. Mungkin orang yang melihat fotonya berpikiran bila awan tersebut merupakan asap rokok fotografernya.

Meskipun awan ini terjadi di kedua belahan Bumi, namun di sebelah utara terjadi lebih sering (mungkin karena peneliti banyak yang hidup di daerah Utara ketimbang daerah Selatan, red).

Artikel ini ditulis oleh: