Jakarta, Aktual.com- Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) mengkhawatirkan perkembangan listrik dari EBT akan mengalami kesulitan tahun-tahun mendatang pasca dihapuskannya subsidi EBT dalam anggaran APBN.
Melalui pengakuan Direktur Jendral EBTKE, Rida Mulyana, sesungguhnya untuk pengembangan EBT memerlukan perhatian dan dukungan yang lebih dari pemerintah.
Untuk itu, dirinya mewakili Kementerian ESDM telah melakukan beberapa kali pertemuan dengan stakeholder untuk mencari upaya agar implementasi EBT untuk Iistrik on grid dapat segera berjalan dengan baik.
“Pemerintah memahami bahwa pengembangan EBT memerlukan dukungan dan insentif dari pemerintah. Untuk itu, kita telah berkonsultasi dengan Kementerian Keuangan untuk menyusun kebijakan insentif fiskal baik dari belanja dan pendapatan,” ujarnya, Jumat (25/11)
Sementara saat ini tambahnya, telah direncanakan akan ada pembentukan Tim Gabungan beranggotakan wakil dari PLN, Pertamina, DJEBTKE, DJK dan Tenaga Ahli KESDM untuk menyusun kebiiakan harga yang mendorong pemanfaatan EBT listrik on grid.
Dia berharap pengembangan EBT di Indonesia berjalan dengan baik dan mendapatkan dukungan semua pihak.
“Beberapa kebijakan harga yang akan disusun untuk EBT jenis Surya, Mikrohidro, Biomassa, Biogas, Angin dan Sampah Kota (kecuali untuk PLTSa di 7 kota yang telap mengunakan Peraturan Menteri ESDM nomor 44 tahun 2015)” tandasnya.
Laporan: Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby