Jakarta, Aktual.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Bank Indonesia (BI) melakukan kesepahaman untuk menata dan mengamankan program subsidi LPG 3 kg (tabung melon) melalui elektronik money (E-Money).

“Pemerintah berencana untuk memberikan subsidi energi, utamanya subsidi LPG 3 kg kepada masyarakat kurang mampu, secara elektronik melalui kartu pintar atau model bisnis dari Bank Indonesia. Hal ini dilakukan agar penyaluran subsidi lebih tepat sasaran dan anggaran subsidi energi tidak membengkak,” kata Menteri ESDM, Ignasius Jonan di Jakarta, Kamis (13/4).

Jonan memaparkan, Program konversi minyak tanah ke LPG 3 kg yang telah dilaksanakan sejak tahun 2007 telah berjalan cukup efektif. Namun, seiring berkurangnya penggunaan minyak tanah, konsumsi LPG 3 kg terus meningkat. Sehingga berdampak pada beban subsidi LPG 3 kg yang memberatkan APBN.

Sejak program konversi ini dimulai hingga tahun 2016, tercatat realisasi subsidi LPG 3 kg sekitar Rp. 206 triliun. Adapun tahun 2016 lalu subsidi LPG 3 kg mencapai Rp. 27 triliun dan tahun 2017 direncanakan sekitar Rp. 22 triliun.

Subsidi LPG tersebut sempat membengkak hingga Rp. 49 triliun pada tahun 2014. Pada umumnya realisasi subsidi LPG 3 kg lebih besar dari alokasi anggaran yang tersedia dalam APBN.

Untuk itu, dalam rangka penataan agar subsidi lebih tepat sasaran, dilakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman dengan metode penyaluran subsidi melalui elektronik. Program ini akan dimulai tahun depan.

(Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka