Jakarta, Aktual.com — Direktur Jendral Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman mengatakan bahwa pihaknya berencana menghitung ulang anggaran subsidi listrik untuk diusulkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.
Pasalnya, kata dia, anggaran subsidi listrik 2016 yang berjumlah Rp38,39 triliun dirasa akan tidak cukup lantaran pencabutan subsidi listrik tidak tepat sasaran untuk pelanggan 450 VA dibatalkan dan untuk pelanggan 900 VA ditunda hingga pertengahan tahun 2016.
“Akan kita hitung lagi dan akan kita bicarakan di RAPBN-P 2016,” kata Jarman saat ditemui di Gedung Auditorium LIPI, Jakarta, Kamis (5/11).
Ia menjelaskan, nantinya, setelah PT PLN (Persero) melakukan pengecekan ulang pada pelanggan 900 VA, barulah dapat diketahui besaran subsidi yang tepat dan dibutuhkan pada tahun 2016 mendatang. Besaran subsidi tersebutlah yang nantinya akan dirapatkan kembali dengan DPR dalam pembahasan RAPBN-P.
“Tergantung dari hasil pencocokan data itu. Dari situ bisa tau kebutuhan subsidi sebenarnya. Kita tunjukan lagi di RAPBN-P,” ujar Jarman.
Sementara itu, Menteri ESDM, Sudirman Said justru enggan berkomentar terkait usulan perubahan dalam APBN lantaran dinilai masih terlalu dini untuk dibicarakan.
“Dan yang namanya anggaran itu kan rencana realisasi tergantung situasi yang penting kita bisa menjelaskan.
2016 belum mulai, masa sudah pikir mau ubah APBN,” ungkap dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan