Petugas menggendong seorang jemaah calon haji menaiki pesawat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (9/8). Sebanyak 450 calon jamaah haji dan lima petugas haji Embarkasi Sultan Hasanuddin diberangkatkan menggunakan pesawat Garuda GA 1101 menuju Jedah, Arab Saudi, dimana penerbangan tersebut sempat delay selama enam jam karena mengalami masalah teknis pada pesawat. ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang/aww/16.

Mekkah, Aktual.com – Jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Arab Saudi karena sakit hingga hari ke-19 pemberangkatan mencapai 29 orang setelah empat jamaah dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (26/8).

Data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kesehatan, Sabtu (27/8), per pukul 08.00 waktu Arab Saudi, mencatat, tiga jamaah meninggal dunia di Madinah dan seorang jamaah meninggal di Mekkah.

Tiga jamaah yang meninggal dunia di Madinah adalah Imam Rifai bin Ngali (60) dari kelompok terbang (kloter) 005 embarkasi Palembang, Siti Maskanah binti Djumri (66) dari kloter 013 embarkasi Banjarmasin, dan Zainabon binti Umar Muhammad (71) dari kloter 008 embarkasi Aceh.

Iman Rifai, pemegang paspor nomor B3343148, meninggal dunia di Rumas Sakit Arab Saudi Madinah akibat penyakir kardiovaskular pada pukul 17.09 waktu Arab Saudi. Sementara itu Siti Maskanat, pemegang paspor nomor B3103471, meninggal dunia akibat neoplasma maligna atau jaringan ganas yang tumbuh di dalam tubuh di Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Madinah pada pukul 12.00 waktu Arab Saudi. Zainabon, pemegang paspor nomor B3172905, meninggal dunia di pondokan pada pukul 11.00 waktu Arab Saudi akibat penyakit kardiovaskular.

Seorang jamaah yang meninggal di Mekkah adalah Suhaimi bin Kadir Abdillah (62), pemegang paspor nomor B3758390, asal kloter 005 Embarkasi Medan. Yang bersangkutan meninggal dunia pada pukul 13.00 waktu Arab Saudi dalam perjalanan dari Masjidil Haram.

Sebelumnya telah dilaporkan 25 jamaah meninggal dunia di Madinah yaitu Senen bin Dono Medjo (79) dari kloter 007 Embarkasi Surabaya, Siti Nurhayati binti Muhammad Saib (68) dari kloter 002 Embarkasi Aceh, Martina binti Sabri Hasan (47) kloter 006 Embarkasi Batam.

Khadijah Nur binti Imam Nurdin (66) kloter 004 Embarkasi Aceh, Sarjono bin Muhammad (60) kloter 006 Embarkasi Batam, Oom Eli Asik (66) dari kloter 003 Embarkasi Jakarta-Bekasi, dan Dijem Djoyo Kromo usia 53 tahun dari kloter 018 Embarkasi Solo.

Selanjutnya adalah Nazar Bakhtiar bin Batiar yang berusia 82 tahun dari kloter pertama Embarkasi Padang, Juani bin Mubin Ben yang berusia 61 tahun, jamaah dari kloter 006 Embarkasi Aceh, Asma binti Mian yang berusia 78 tahun.

Tasniah binti Duratim Dakem (73) jamaah dari kloter tiga Embarkasi Padang dan Jamaludin bin Badri Kar (58) jamaah dari kloter lima Embarkasi Palembang.

Kemudian Abdullah bin Umar Gamyah (68) dari kloter pertama Embarkasi Aceh, Rubiyah binti Mukiyat Muntari (71) dari kloter 20 Embarkasi Surabaya, Siti Maryam binti Ismail (60) dari kloter pertama Embarkasi Solo.

Muhammad Tahir bin Abdul Razak (68) dari kloter 11 Embarkasi Batam, Minawar bin Kasino Kamujo (76) dari kloter 15 Embarkasi Surabaya dan Din Azhari Nurina bin Sadid (73) dari kloter 5 Embarkasi Padang.

Mohammad Nasir bin Abdul Hamid (64) dari kloter 10 Embarkasi Batam, Noorsi Fatimah binti M Saleh Mardiwiyono (60) dari kloter 9 Embarkasi Balikpapan, Joko Pramono bin H Ali Pramono (41) dari kloter 26 Embarkasi Surabaya, Manih binti Siyan Muhammad (71) dari kloter 006 Embarkasi Jakarta Pondok Gede, Imam Rifai bin Ngali (60) dari embarkasi Palembang kloter 005, Suhaimi bin kadir Abdillah (62) dari embarkasi Medan kloter 005, Siti Maskanah binti Djumri (66) dari kloter Banjarmasin kloter 013, dan Zainabon binti Umar Muhammad (71) dari embarkasi Aceh kloter 008.

Sementara itu data Siskohatkes menunjukkan bahwa 424 jamaah menjalani rawat inap di Madinah dan Mekkah sementara itu 720 jamaah dirujuk di Madinah, Mekkah dan bandara.

(ANT)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan