“Jadi untuk di Kalbar, berasnya sudah surplus dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga tidak perlu beras impor lagi,” ujarnya.
Terkait masih dilakukannya impor beras, khususnya di Ibu Kota disebabkan distribusi beras dari sekitarnya masih belum optimal, sehingga ada kenaikan harga, sehingga untuk menekan harga itulah pemerintah memutuskan melakukannya impor beras dalam jumlah terbatas, yakni hanya sebanyak 500 ribu ton saja.
Saat ini kebutuhan beras nasional satu bulannya sekitar 2,6 juta ton. “Jadi impor beras sebanyak 500 ribu ton itu hanya untuk kebutuhan lima hari saja. Tapi secara prinsip Provinsi Kalbar bisa mencukupi kebutuhan dari produksi padinya sendiri,” tuturnya.
Ant
(Wisnu)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara