Menteri ESDM Sudirman Said memberikan keterangan pers tentang pencapaian kinerja Sub Sektor Pertambangan Mineral dan Batu Bara Semester I Tahun 2016 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (21/7). Kementerian ESDM menyatakan hingga Juni 2016 sebanyak 534 dari 4.023 Izin Usaha Pertambangan (IUP) non Clean and Clear (CnC) atau yang tidak memenuhi peraturan telah dicabut izinnya, sementara itu 1.079 IUP diantaranya telah mendapat rekomendasi dari gubernur setempat untuk mendapat status CnC. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama/16.

Jakarta, Aktual.com – Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said tampaknya tak bisa menahan diri untuk menyentil sektor yang pernah dia duduki. Dia melihat saat ini pengelolaan sektor ESDM masih memberikan banyak ketidak pastian dalam dunia usaha.

Maka dari itu, dia minta kepada Menteri setelahnya agar lebih fokus untuk memberikan kepastian hukum dalam dunia usaha. Kemudian dia menegaskan agar Kementerian ESDM tidak membuat sektor itu menjadi ‘keruh’.

“Jadi ingin mengingatkan semua pihak bahwa ESDM ini sektor yang merupakan hulu, kalau hulunya jernih hilirnya ikut jernih, kalau hulunya keruh, hilirnya ikut keruh juga. Saya sih sangat mengharapkan segera diakhiri ketidakpastian, hal-hal yang tidak pasti segera diputuskan,” kata Sudirman, Selasa (4/10).

Kemudian untuk pemilihan menteri ESDM defenitif, dia berharap Presiden Jokowi tidak salah tunjuk. Menurutnya sosok yang dibutuhkan sektor itu yakni sesorang yang mempunyai nilai kejujuran yang tinggi.

Apabila kementerian ESDM tidak dipimpin oleh orang yang jujur dan punya integritas yang tinggi, dia mengkuatirkan sektor ini menjadi bancakan oleh pemburu tente.

“Kita mengingat dari sejarahnya begitu panjang, heroiknya luar biasa. Kita berharap hadir pemimpin yang punya nilai kejujuran, yang kompeten, menjaga integritas, karena sektor ini betul-betul butuh itu. Tanpa kelurusan, rumit untuk diurai. Saya ingin mengingatkan ungkapannya bung Hatta; kalau kurang cerdas bisa diatasi dengan belajar, kurang pengalaman bisa dilatih, tapi kalau kurang jujur sudah tidak bisa diapa-apakan,” tandasnyan.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka