Jakarta, Aktual.co — Pascapelantikan Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI, masyarakat menanti siapa menteri terpilih untuk mengisi beberapa posisi strategis seperti menteri perekonomian, menteri keuangan, menteri ESDM dan menteri BUMN.
Munculnya nama Sudirman Said sebagai calon nominator kuat calon Menteri ESDM dan Rini Soemarno di Menteri BUMN, menurut Salamuddin Daeng, semakin memperjelas sindikasi-skema Mafia Baru menguasai sektor energi. Lalu siapa Sudirman Said?
Sudirman Said lahir di Brebes pada 16 April 1963. Dirinya meraih Sarjana Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada 1990. dirinya juga dipilih sebagai Ketua Umum Ikanas Keuangan-STAN untuk periode 2013-2016. Kemudian pada tahun 1994 dirinya memperoleh gelar MBA dengan konsentrasi Human Resource Management dan Organizational Development dari George Washington University, Washington, DC, Amerika Serikat.
Saat Alm. Nurcholish Madjid (Cak Nur), saat itu menjabat Rektor Universitas Paramadina sedang sakit-sakitan, Said ditunjuk untuk menjadi Penanggung Jawab Sementara (Pjs) Rektor Universitas Paramadina.
Said muncul di politik publik awal 2003, ketika “menjual” nama Cak Nurcholis Madjid untuk maju Capres waktu itu dengan PMKI nya, kemudian meninggalkan Cak Nurcholis Madjid dengan meninggalkan Cak Nur dan bergabung dengan SBY dan Paramadina hanya dijadikan tumpangan politik.
Sudirman Said aktif dalam transformasi PT Pertamina (Persero) dengan tugas melakukan pembenahan fungsi sekretaris perusahaan (2008) dan Suplly Chain Management (2008-2009). Pada 20 Maret 2009 Sudirman tidak lagi menjabat menjadi Deputi Direktur ISC. Pasca jabatan tersebut, Said kemudian dipercaya sebagai koordinator Restrukturisasi Aset dan Anak Usaha Pertamina. Said menjadi Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia menggantikan Sony Soemarsono.
Said di kalangan bisnis migas dikenal sebagai “Mafia Minyak” dengan strateginya seolah memotong impor minyak, tapi malah menerapkan skema Pola Integrated Suply Chain (ISC), seolah Importir langsung tapi menjadi Broker Minyak, sewaktu Sudirman menjabat Corporate Secretary Pertamina era Ari Soemarno.
Said pernah menjabat Direktur Human Capital di Petrosea (2009-2010). Kemudian sempat menduduki Wakil Presiden Direktur PT Petrosea Tbk pada tanggal 6 Mei 2013. Selain itu, Said adalah Executive Director Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) CEO Summit 2013. Sebelum di Pindad, Said menjabat sebagai Group Chief of Human Capital and Corporate Services di PT Indika Energy Tbk.
Sudirman Said saat ini menjabat Dirut PINDAD, Said dikenal dekat dengan jaringan Washington. Dari sumber aktual, Sudirman Said direkomendasikan oleh Ari Soemarno, Kakak Kandung Rini Soemarno. Dari pola ini terlihat kuatnya intervensi keluarga Soemarno, bahkan Ibu Megawati pun kalah.
Jelas terlihat, ketika Rini Soemarno Menteri BUMN di Hilir Migas, Ari Soemarno Kandidat Kuat Komisaris Utama Pertamina dan penjaga kebijakan di pegang Sudirman Said kaki tangan Ari Soemarno memegang Hulu Migas di ESDM, maka Network Soemarno lengkap untuk menguasai Jokowi, mengambil alih dari Megawati.
“Jikalau Jokowi tetap memaksakan Rini Soemarno menjadi menteri BUMN, dan Sudirman Said menjadi menteri ESDM maka Soemarno INC bakal menguasai sektor migas hulu hingga hilir,” ujar Peneliti dari IGJ, Salamuddin Daeng di Jakarta, Minggu (26/10).
Artikel ini ditulis oleh:
Eka