Jakarta, Aktual.com — Pengamat Politik Universitas Al Azhar Rahmat Bagja memperkirakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said tak memiliki data valid soal adanya politikus yang mencatut nama presiden dan wapres dalam perpanjangan kontrak PT Freeport serta adanya mafia di Pertamina Enegy Trading Limited (Petral).
Sebab, hingga saat ini Sudirman Said tak juga menyebutkan nama yang dimaksud. Jika tak mau mengungkapkan, kata Rahmat, Sudirman bisa dituduh sebagai penebar isu yang tidak benar alias fitnah.
“Ya bisa dituduh menyebarkan isu yang tidak benar. Harus diungkap dong siapa yang berada dibalik kerugian negara Rp250 triliun. Berarti data tidak valid. Masa sekaliber menteri tidak punya data valid,” ujar Rahmat saat dihubungi di Jakarta, Kamis (12/11).
Menurutnya, pernyataan Sudirman merupakan isu krusial yang seharusnya bisa diungkap karena penting untuk membuka siapa mafia Freeport dan Petral (Baca: Gaduh Petral dan Freeport, Sudirman Said Bisa Dijerat SE “Tebar Kebencian”).
“Isunya sangat krusial. Seharusnya hal ini dibuka oleh pak SS. Tapi kualifikasi pemberi informasi masa tidak diberitahu. Apakah SS (Sudirman Said) ditekan? Kan aneh,” katanya.
Rahmat mencurigai Sudirman tak memiliki data yang valid. Makanya, sambung Rahmat, Menteri ESDM tak berani beberkan orang yang dimaksudkan.
“Jangan-jangan datanya tidak valid Oleh karena itu SS tidak mau menyebut nama.”
Artikel ini ditulis oleh: